Wahai Para Pejuang Dua Garis Biru, Ini Tiga Kunci Sukses Program Bayi Tabung
Kualitas sel telur sangat dipengaruhi oleh usia, dan bagi perempuan sel telur akan mengalami penurunan pada usia 35 tahun.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pasangan suami-istri yang sedang berjuang memiliki keturunan dan ingin mendapatkan momongan melalui program bayi tabung perlu memperhatikan tiga hal ini agar program bayi tabung berhasil.
Pakar fertilitas dan bayi tabung Indonesia Prof. DR. Dr. Budi Wiweko, SpOG.FER, MPH, Int.Aff.RANZCOG, FICRM, menerangkan, tiga hal ini menjadi perhatian bagi pasangn suami dan istri serta dokter maka tingkat keberhasilan bayi tabung menjadi lebh besar.
Adapun tiga faktor tersebut sebagai berikut:
1. Embrio Bagus
Ia mengatakan, embrio yang bagus harus berasal dari sperma dan sel telur yang baik pula.
Kualitas sel telur sangat dipengaruhi oleh usia. Bagi perempuan, sel telur akan mengalami penurunan pada usia 35 tahun.
"Sel telur pada usia muda, kualitasnya makin bagus. Ketika usia 35 tahun, terjadi penuaan pada sel telur" ujar dia dalam media gathering Primaya Evasari, Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Penyakit kista coklat telur, PCOS, nyeri haid hebat bisa juga mempengaruhi kualitas sel telur. Sementara pada laki-laki, kualitas sperma ditentukan pula oleh gaya hidup.
"Sperma dipengaruhi oleh gaya hidup. Jangan sering menggunakan pakaian yang ketat, bersepeda, memangku laptop, menggantongi 2 HP. Karena radiasi mengurangi jumlah sperma," ungkap Prof Weko.
Baca juga: Mengenal Program Bayi Tabung Seleksi Genetik Jessica Iskandar untuk Hamil Anak Ketiga
Pria juga tidak diperkenankan merokok, minuman keras maupun begadang secara terus menerus.
Embryologists, Verawaty Sinurat, S.Si mengatakan, sebelum melakukan upaya bayi tabung maka dokter akan menganjurkan suami dan istri untuk memeriksakan kualitas sperma dan sel telur.
"Biasanya dokter akan treatment dari suami dan istri ada kendala atau tidak. Ditreatment, lalu proses masuk ke laboratorium embriologi. Kalau bayi tabung ke lab embriologi, kalau inseminasi ke laboratorium sperma," terang Verawaty.
Baca juga: Hamil Anak Ketiga Hasil dari Program Bayi Tabung, Jessica Iskandar Ingin Lahiran secara Normal
Di Indonesia sendiri tidak semua klinik fertilitas memiliki teknologi Time Lapse.
Selain itu juga memiliki IMSI yaitu teknik pemilihan sperma sehingga memaksimalkan perkembangan embrio dengan kualitas yang terbaik.
Baca juga: Tyas Mirasih Belum Berencana Jalani Program Bayi Tabung