Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Penyakit Terkait Gangguan Saraf Otot Masih Banyak Disepelekan, Kenali Gejalanya

Berbagai  gejala-gejala penyakit ini termasuk umum dialami dan apabila ditangani segera kelumpuhan dapat dihindari. 

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Penyakit Terkait Gangguan Saraf Otot Masih Banyak Disepelekan, Kenali Gejalanya
Grid.ID
Saraf kejepit sering kamu dengar dan mungkin juga pernah dirasakan, apa saja gejalanya? 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga saat ini, penyakit neuromuskular, penyakit terkait gangguan saraf otot yang umum hingga langka belum menjadi perhatian banyak orang karena disepelekan bahkan dianggap penyakit langka.

Penyakit neuromuskular diantaranya adalah Saraf Kejepit (HNP), Migrain, ALS, Guillain Barre Syndrome, Myasthenia Gravis, FSHD ini apabila didiamkan sangat membahayakan.

Baca juga: Terlalu Lama Main Gawai Berisiko Alami Saraf Kejepit 

Dokter Spesialis Saraf, Pain Management, dr Luh Ari Indrawati mengatakan, rumah sakit yang memberikan layanan penanganan penyakit neuromuskular dari penyakit umum hingga langka sangat jarang.

"Saat ini banyak rumah sakit yang memberikan pelayanan penyakit kanker dan jantung tapi penyakit neuromuskular jarang apalagi melayani dari penyakit umum hingga yang langka," kata dr Luh Ari di sela-sela peluncuran Pusat Neuromuscular Pertama di Indonesia di RS Mandaya, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (22/6/2024).

Berbagai  gejala-gejala penyakit ini termasuk umum dialami dan apabila ditangani segera kelumpuhan dapat dihindari.

Baca juga: Perut Buncit Rentan Mengalami Saraf Kejepit 

Luh Ari menyebut, selain kebas dan kesemutan, kondisi seperti gangguan bicara, tubuh lemas terus menerus, nyeri otot tanpa sebab yang jelas kemudian kelopak mata yang turun sebelah juga bisa menandakan adanya gangguan pada otot yang disebabkan karena gangguan saraf.

Berita Rekomendasi

"Tidak jarang pengidap penyakit ini mendapatkan diagnosis yang kurang tepat karena gejala penyakit neuromuskular tidak spesifik dan mirip dengan berbagai penyakit lain," katanya.

President Director Mandaya Hospital Group, dr Benedictus Widaja mengatakan, adanya pusat neuromuskular ini mendorong pasien tidak harus pergi keluar negeri untuk berobat saat mengalami gangguan otot bahkan yang terdianogsa penyakit parah sekalipun. 

"Neuromuskular berasal dari kata neuro yang berarti saraf dan muskular yang berarti otot, pusat layanan ini berfokuskan pada penyakit-penyakit yang menyerang otot akibat adanya gangguan pada saraf di tubuh," katanya.

Benedictus Widaja mengatakan, pihaknya juga berkomitmennya untuk membantu lebih banyak pengidap penyakit otot dan saraf lebih cepat mendapatkan diagnosis dengan menggelontorkan dana hingga Rp500 juta.

"Kami mengandeng Widaya Foundation membantu pasien-pasien yang membutuhkan akses tes genetik langka di Indonesia," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas