Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

WHO: Kebiasaan Kurang Aktivitas Fisik, Jadi Ancaman Kesehatan Global

Kekurangan aktivitas fisik akan membuat orang dewasa berisiko lebih besar terkena penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in WHO: Kebiasaan Kurang Aktivitas Fisik, Jadi Ancaman Kesehatan Global
ANGELA WEISS / AFP
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Studi terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  menunjukkan bahwa sepertiga atau 31 persen orang dewasa di seluruh dunia atau 1,8 miliar orang tidak memenuhi tingkat aktivitas fisik yang direkomendasikan.

Studi tersebut dilakukan oleh peneliti dari WHO bersama rekan akademisi dan dipublikasikan di jurnal The Lancet Global Health.

WHO sebelumnya telah merekomendasikan agar orang dewasa memiliki 150 menit aktivitas fisik per minggu.

Jika tren ini terus berlanjut, diprediksi tingkat ketidakaktifan fisik ini mencapai 35 persen pada tahun 2030. 

Sayangnya tidak banyak orang memahami bahwa kekurangan aktivitas fisik akan membuat orang dewasa berisiko lebih besar terkena penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke, diabetes tipe 2, demensia, dan kanker seperti payudara dan usus besar.

“Temuan baru ini menyoroti hilangnya peluang untuk mengurangi kanker dan penyakit jantung, serta meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan melalui peningkatan aktivitas fisik,” kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dikutip dari laman resmi WHO, Selasa (2/6/2024).

Baca juga: Buah dan Sayur Komponen Penting Pola Makan Sehat, WHO Rekomendasikan Konsumsi 400 Gram Per Hari

BERITA TERKAIT

Tingkat ketidakaktifan fisik tertinggi terjadi di wilayah Asia Pasifik yang berpendapatan tinggi (48 persen) dan Asia Selatan (45 persen), dengan tingkat ketidakaktifan fisik di wilayah lain berkisar antara 28 persen di negara-negara Barat yang berpendapatan tinggi hingga 14 persen di Oseania. .

Secara global, ketidakaktifan fisik masih lebih umum terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki, dengan tingkat ketidakaktifan sebesar 34 persen berbanding 29 persen.

“Kekurangan aktivitas fisik merupakan ancaman diam-diam terhadap kesehatan global, dan berkontribusi signifikan terhadap beban penyakit kronis,” kata Direktur Promosi Kesehatan di WHO Dr Rüdiger Krech.

 Sehubungan dengan temuan ini, WHO menyerukan negara-negara untuk memperkuat implementasi dan mempromosikan aktivitas fisik melalui komunitas, rekreasi dan transportasi aktif (berjalan kaki, bersepeda, dan penggunaan transportasi umum.

“Mempromosikan aktivitas fisik lebih dari sekedar mempromosikan pilihan gaya hidup individu – hal ini memerlukan pendekatan seluruh masyarakat dan menciptakan lingkungan yang memudahkan dan aman bagi semua orang untuk menjadi lebih aktif dengan cara yang mereka sukai untuk mendapatkan banyak manfaat kesehatan dari aktivitas fisik secara teratur. ,” kata Kepala Unit Aktivitas Fisik WHO Dr Fiona Bull.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas