Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Ketua PDSRI: Bidang Radiologi Harus Didukung Teknologi untuk Percepat Deteksi Dini Kanker

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia (PDSRI) mengatakan, bidang radiologi tidak dapat berdiri sendiri.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Ketua PDSRI: Bidang Radiologi Harus Didukung Teknologi untuk Percepat Deteksi Dini Kanker
Tribunnews.com/Istimewa
Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia (PDSRI) menggelar workshop Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-17, di Hotel Shangri-La Jakarta, Kamis (18/7/2024). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia (PDSRI), dr. Hartono Yudi Sarastika, SpRad(K) mengatakan, bidang radiologi tidak dapat berdiri sendiri.

Radiologi harus ditunjang dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Radiologi itu cepat sekali perkembangannya, jadi apa yang terjadi di luar negeri segera diadopsi, kecuali ada beberapa bidang yang membutuhkan tindakan. Karena ilmu medis butuh diagnostik dari radiologi, sebagai salah satu syarat untuk menuju terapi," ujar dr. Hartono saat sesi workshop Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-17, di Hotel Shangri-La Jakarta, Kamis (18/7/2024).

Karenanya, pihaknya menggelar kegiatan pertemuan yang diikuti sebanyak 840 peserta dari dalam negeri dan 2 orang dari Vietnam.

Ketua Panitia PIT ke 17 PDSRI dr.Trifonia Pingkan Siregar,SpRad(K) mengatakan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kompetensi dokter radiologi di Indonesia.

Adapun pengajarnya berasal dari dokter konsultannya di bawah naungan PDSRI dari seluruh Indonesia. Termasuk juga menghadirkan 3 pembicara dari sejumlah negara. Di antaranya, Korea, Jepang, dan Thailand'.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Perwakilan dari Pink Love Septi mengatakan, kegiatan kali ini melibatkan pihaknya untuk mendeteksi dini kanker payudara pada wanita secara gratis.

Pink love, menargetkan 10 ribu bagi perempuan bisa terdeteksi kanker payudara.

"Tapi karena masih banyak perempuan yang harus di skrining. Tahun 2030 Indonesia bebas kanker payudara, ini gratis. Kalau bayar di luaran sekitar 900 ribuan, dan karena ada pertemuan PDSRI ini jadi kami kolaborasi," kata Septi yang juga seorang penyintas.

Baca juga: Menkes Bahas Penggunaan Teknologi Radiologi Berbasis Kecerdasan Buatan Saat Bertemu Samsung

Adapun kegiatan terdiri dari workshop dan simposium yang diselenggarakan mulai 18-20 Juli 2024 dengan materi yang beragam dengan Better Together, Stronger Collaboration.

Kegiatan juga dihadiri oleh ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) DR.dr.M.Adib Khumaidi,SpOT.

Ia berharap kegiatan ini akan menjadi momentum PDSRI dalam upaya transformasi di bidang kesehatan termasuk regulasi yang akan membuat dokter spesialis radiologi siap berkolaborasi dengan sejawat lainnya di bawah rumah besar Ikatan Dokter Indonesia serta kolaborasi dengan pihak lain dalam pengabdian ke masyarakat.

(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas