Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Takut Konsumsi Nasi Selama Diet Bikin Tersiksa, Jangan Percaya Mitos!

Misalnya mitos yang menyebut makan nasi saat diet bisa menyebabkan berat badan naik. Pemikiran ini muncul karena nasi putih memiliki kadar karbohidrat

Penulis: Willem Jonata
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Takut Konsumsi Nasi Selama Diet Bikin Tersiksa, Jangan Percaya Mitos!
Shutterstock
Nasi 

Olahraga secara teratur membantu membakar kalori dan menjaga berat badan ideal.

Dr. Rita Ramayulis, DCN, M. Kes., ahli gizi dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dan sudah mendampingi ribuan pasien diet, mengatakan untuk meminimalisir kekhawatiran berat badan naik, nasi shirataki bisa jadi pilihan.

Seiring perkembangan teknologi pangan, beras shitaraki dapat dibuat dari umbi-umbian, salah satunya yaitu akar tanaman konjac (glukomanan).




"Kandungan seratnya yang lebih tinggi dapat membantu kenyang lebih lama. Selain itu, dibandingkan nasi putih biasa, nasi shirataki memiliki kalori, karbohidrat, dan indeks glikemik lebih rendah sehingga tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah maupun menstimulasi produksi insulin yang berlebihan," terangnya.

Nasi tersebut, lanjut dia, dapat menjadi solusi alternatif untuk masyarakat Indonesia yang ingin bisa tetap makan nasi tanpa khawatir berat badan naik naik atau gagal diet.

Nasi putih pada umumnya mempunyai kurang lebih 175 sampai 200 kalori per 100 gramnya. Flimrice memiliki kalori yang lebih rendah, namun tetap mengenyangkan karena kandungan serat pangan lebih tinggi dari nasi putih biasa. 

Menurut Chef Juna, nasi shitaraki juga bisa jadi pilihan yang menambah variety dari bahan yang bisa diolah.

BERITA TERKAIT

“Teksturnya itu kayak nasih putih yang pulen sih. Soal rasa, ini jelas enak dan juga ada wangi pandan yang bikin beda,” terang Chef Juna.

Baca juga: Apa Itu Diet Bebas Gluten? Catat Makanan yang Dapat Dikonsumsi

Dennis Hadi selaku Direktur Flimgroup, bersyukur Flimrice menjadi rekomendasi dokter spesialis penyakit dalam dan ahli gizi sebagai alternatif nasi yang lebih sehat.

Nasi tersebut cocok dikonsumsi siapapun yang menjalani hidup sehat, menjaga berat badan, atau dalam program penurunan berat badan. 

“Semoga bisa diterima dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang ingin makan nasi tanpa worry BB (berat badan) naik, atau yang lagi menjalani hidup sehat,” kata Dennis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas