Susu Ikan Pada Program Makan Sehat Gratis Ternyata Bukan Susu, Tak Sesuai Standar Internasional
Susu ikan yang rencananya dijadikan alternatif susu sapi untuk program makan bergizi dan susu gratis Prabowo-Gibran bukan susu standar internasional.
Editor: Anita K Wardhani
Lalu, bagaimana dengan kandungan gizi susu ikan?
Beda gizi susu ikan dan susu sapi
1. Kandungan protein susu sapi lebih komplet
Susu sapi, kambing, dan domba mengandung semua jenis asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.
Protein dalam susu dari hewan ternak tersebut, seperti kasein dan whey, mudah diserap oleh tubuh dan berguna untuk pertumbuhan otot, perbaikan jaringan, sampai kekebalan tubuh.
Rata-rata kandungan protein dalam susu sapi berkisar Rp 3,2-3,4 gram per 100 mililiter.
Sementara itu, "susu ikan" yang dihasilkan dari ekstrak daging ikan, bisa juga mengandung kadar protein tinggi.
Hanya saja, kandungan dan kualitas asam aminonya bervariasi, tergantung pada proses pembuatannya.
Menurut Epi, susu ikan tidak sepopuler dari segi kandungan protein karena tekstur dan cita rasa (amis) yang berbeda dengan susu hewan (sapi).
2. Kandungan lemak susu sapi beragam
Apa beda susu ikan dengan susu hewani? Susu ikan berbeda dengan susu hewani, seperti susu sapi, kambing, dan mamalia lainnya.
Susu sapi kaya akan asam lemak jenuh dan asam lemak esensial. Misalnya asam linoleat dan asam alfa-linolenat.
Lemak susu hewan juga mengandung asam lemak rantai pendek dan sangat pendek yang mudah dicerna dan memiliki manfaat kesehatan, seperti meningkatkan metabolisme energi dan menjaga kesehatan usus.
Kisaran kandungan lemak dalam susu sapi adalah 3,25-4 persen, tergantung jenisnya (penuh, rendah lemak, atau skim).
Susu ikan juga mengandung asam lemak omega-3 yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan otak.
Sayangnya, konsentrasi omega-3 dan rasanya yang khas bisa membuatnya kurang diminati untuk konsumsi harian.
3. Kandungan kalsium susu ikan tidak tinggi
Susu sapi mengandung kalsium yang tinggi. Kalsium penting untuk kesehatan tulang dan gigi.
Belum lagi, ada sejumlah mineral lain, seperti fosfor, magnesium, dan kalium, yang berperan penting dalam fungsi saraf, kontraksi otot, dan keseimbangan cairan.
Kalsium dalam susu sapi berkisar 120 miligram per 100 mililiter.
Susu ikan mungkin saja, menurut Epi, mengandung beberapa mineral penting, terutama dari sumber ikan laut.
Namun, tidak secara khusus menawarkan keunggulan kalsium yang tinggi seperti susu hewan.
4. Kandungan vitamin susu sapi beragam
Vitamin B12 penting untuk kesehatan sistem saraf dan pembentukan sel darah merah, secara alami hanya ditemukan dalam produk hewani.
Susu sapi juga sering diperkaya dengan vitamin D, yang meningkatkan penyerapan kalsium.
Susu ikan bisa menjadi sumber vitamin A dan D, apalagi bila berasal dari ikan berlemak seperti salmon, tetapi ketersediaan dan keefektifan vitamin ini dapat bervariasi tergantung proses produksinya.
5. Susu ikan cocok untuk intoleran laktosa
Susu sapi mengandung laktosa, gula alami dalam susu. Bagi orang yang memiliki intoleransi laktosa, susu hewan dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung atau diare.
Saat ini, ada versi susu hewan yang bebas laktosa untuk mereka yang sensitif terhadap gula susu tersebut.
Susu ikan bebas laktosa secara alami, tetapi masih jarang digunakan sebagai alternatif susu utama dalam pola konsumsi harian.
Kesimpulannya, jika dilihat dari segi kandungan protein berkualitas, kalsium, vitamin B12, dan kandungan lemak yang seimbang, susu hewan (sapi) lebih unggul dibandingkan dengan susu nabati dan susu ikan.
Susu sapi menawarkan nutrisi lengkap yang sulit digantikan oleh produk lain, terutama untuk pertumbuhan anak dan kesehatan tulang, sedangkan susu ikan, meskipun kaya akan omega-3, belum terlalu populer sebagai sumber susu alternatif yang umum.
(Tribunnews.com/Rina Ayu/Anita K Wardhani) (Kompas.com)