Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Patuhi Aturan Konsumsi, Cegah Risiko Resistensi Obat Antibiotik

Penggunaan obat antibiotika untuk melawan infeksi bakteri harus dilakukan dengan hati-hati demi menghindari risiko bakteri menjadi resisten.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Patuhi Aturan Konsumsi, Cegah Risiko Resistensi Obat Antibiotik
Istimewa
Ilustrasi konsumsi antibiotik 

Resistensi antibiotika menyebabkan obat antibiotika menjadi tidak efektif dan infeksi menjadi lebih sulit diobati.

Sehingga meningkatkan risiko penyebaran penyakit, memperparah kondisi penyakit, menyebabkan kecacatan, dan bahkan kematian.

“Kalau terjadi kejadian resisten, maka banyak sekali bakterinya itu tetap hidup dalam tubuh. Kemudian, menyebar lagi dan mungkin bisa menjadi lebih ganas. Misalnya, kejadian tuberkulosis yang resisten terhadap berbagai obat (Multidrug-resistant tuberculosis/MDR-TB),” terangnya.

MDR-TB ini berarti bakteri tuberkulosis resisten terhadap obat-obatan TB. 

Pengobatan tuberkulosis harus diminum selama enam bulan dan ada aturannya. 

Terdapat empat macam obat yang diberikan pada dua bulan pertama, antara lain rifampisin, INH, etambutol, dan pirazinamid.  

Keempat obat itu harus diminum selama dua bulan berturut-turut setiap hari.

Baca juga: GPFI Nyatakan Dukungan untuk Kepala BPOM Taruna Ikrar Wujudkan Obat Murah Berkualitas di Indonesia

BERITA REKOMENDASI

Selanjutnya, pada empat bulan berikutnya, pengobatan TB dilanjutkan dengan pemberian dua macam obat. 

“Kalau obatnya diminum hanya sebulan, apalagi diminum hanya dua minggu, maka bakteri TB akan resisten, kebal. Kalau resisten, maka pengobatannya susah,” sambung Syahril.

Berdasarkan informasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), MDR-TB masih dapat diobati dan disembuhkan menggunakan obat lini kedua. 

Namun, pilihan pengobatan lini kedua membutuhkan berbagai macam obat yang mahal.

Dalam beberapa kasus, resistensi obat yang lebih luas dapat berkembang. 

Tuberkulosis, yang disebabkan oleh bakteri kebal obat TB lini kedua yang paling efektif, dapat menyebabkan pasien memiliki pilihan pengobatan yang sangat terbatas. 

MDR-TB ini masih menjadi krisis kesehatan masyarakat global.

Penggunaan Seluruh Obat Perlu Hati-hati

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas