Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Badan Karantina Nyatakan Anggur Shine Muscat dari China yang Masuk ke Indonesia Aman Dikonsumsi

Badan Karantina Indonesia (Barantin) menyatakan anggur Shine Muscat dari China yang masuk ke Indonesia aman.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Badan Karantina Nyatakan Anggur Shine Muscat dari China yang Masuk ke Indonesia Aman Dikonsumsi
Bangkok Post/Prasit Tangprasert
Anggur Shine Muscat dijual pedagang di Pasar Therdthai di Distrik Muang, Nakhon Ratchasima, Thailand, Selasa, 29 Oktober 2024. 

 

Berdasarkan hasil monitoring di 2024 dan pengujian yang dilakukan merujuk kepada Standar BMR Permentan No. 55/2016, tidak ditemukan cemaran kimia termasuk residu pestisida dan mikroba yang melebihi ambang batas yang diijinkan pada anggur tersebut.

Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean, melakukan sidak ke tempat pemeriksaan karantina (TPK) di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada Selasa (29/10/2024).
Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean, melakukan sidak ke tempat pemeriksaan karantina (TPK) di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada Selasa (29/10/2024). (Badan Karantina Indonesia)

Lebih lanjut, Sahat mengatakan pihaknya akan terus memantau setiap pemasukan Anggur Muscat dari China maupun komoditas PSAT lainnya.


Pemantauan ini untuk memastikan bahwa produk PSAT impor telah memenuhi persyaratan bebas cemaran sehingga bisa diijinkan masuk ke Indonesia.

 

Ia juga menghimbau masyarakat untuk selalu mengedepankan konsumsi buah-buahan lokal.


Di mana kualitas dan nutrisinya tidak kalah dengan buah-buahan impor. 

Berita Rekomendasi


"Selain itu, saya menghimbau untuk  selalu membiasakan diri dengan budaya atau perilaku peduli keamanan pangan melalui praktek-praktek sederhana, misalnya mencuci buah dengan air mengalir sebelum dikonsumsi," kata Sahat. 

 

Terakhir, ia menegaskan jika sesuai dengan UU 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan serta PP 29 Tahun 2023, untuk media pembawa yang tidak memenuhi persyaratan dari aspek kesehatan tumbuhan dan keamanan pangan akan ditolak dan musnahkan. 

 

Setiap temuan ketidaksesuaian akan dinotifikasikan ke otoritas kompeten di negara asal untuk dilakukan penelusuran dan tindakan perbaikan. 


"Bergantung pada tingkat risikonya, dimungkinkan pula dilakukan pembekuan (penghentian impor sementara) atau penutupan impor," tutupnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas