Segera Skrining Jika Temukan Gejala Awal, Demensia Bisa Dicegah atau Ditunda
Skrining awal memungkinkan orang dengan demensia (ODD) untuk memiliki peran aktif dalam mengambil keputusan terkait masa depannya
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
Misalnya, ketidakmampuan mengingat jadwal minum obat dapat menyebabkan kesalahan atau overdosis obat.
Selain itu, disorientasi seperti lupa arah pulang atau salah memperkirakan jarak dengan objek di sekitar sering kali terjadi, yang dapat membahayakan keselamatan mereka.
"Kami merancang program Health Plan for Dementia untuk membantu pengelolaan kesehatan ODD secara komprehensif, meliputi skrining lanjutan, konsultasi dengan dokter umum dan dokter geriatri, konsultasi nutrisi, pemeriksaan laboratorium, serta sesi edukasi," kata dr Dewi di Jakarta baru-baru ini.
Pihaknya telah menginisiasi program 10.000 skrining gratis demensia sejak Juli 2024.
Adapun orang yang berisiko terkena demensia adalah mereka lansia (usia 60 tahun ke atas), memiliki riwayat penyakit Alzheimer, Parkinson, atau gangguan vaskular serta memiliki gaya hidup tidak sehat.
Mereka mengalami gejala lupa yang berlebihan, kesulitan berpikir dan menyelesaikan masalah, sulit berkomunikasi, perubahan suasana hati dan perilaku, hingga kehilangan minat dan motivasi.
Demensia sebagai salah satu gangguan neurodegeneratif paling umum pada lanjut
usia, telah menjadi perhatian global.
Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO), terdapat sekitar 55 juta orang di dunia yang hidup dengan demensia, dan jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi 78 juta pada tahun 2030.
Untuk mengurangi risiko demensia lakukan lima hal berikut ini.
1. Menjaga kesehatan jantung
2. Berolahraga atau beraktivitas fisik
3. Konsumsi gizi seimbang
4. Stimulasi otak, fisik, mental dan spiritual
5. Bersosialiasasi dan beraktivitas positif