Kemenkes Pastikan HMPV Sudah Masuk Indonesia, Apakah HMPV Ada Obatnya?
Kemenkes RI memastikan bahwa Human Metapneumovirus atau HMPV sudah masuk ke wilayah Indonesia. Lantas, apakah ada obat HMPV?
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
1. Terapi Oksigen
Jika Anda mengalami kesulitan bernapas, penyedia layanan kesehatan dapat memberikan oksigen tambahan melalui selang di hidung atau masker di wajah Anda.
2. Cairan Infus
Cairan yang diberikan langsung ke pembuluh darah vena (IV) dapat menjaga Anda tetap terhidrasi.
3. Kortikosteroid
Baca juga: Penyakit HMPV yang Merebak di China Sudah Ada di RI, Begini Cara Penularannya
Steroid dapat mengurangi peradangan dan dapat meringankan beberapa gejala Anda.
Untuk mengobati HMPV, Anda tidak perlu menggunakan antibiotik.
Perlu diketahui, antibiotik hanya untuk mengobati bakteri, sedangkan HMPV adalah virus.
Namun, terkadang antibiotik dapat digunakan untuk orang yang mengalami pneumonia akibat HMPV, karena infeksi bakteri pada saat yang sama atau infeksi sekunder.
Maka dari itu, jika dokter meresepkan antibiotik, berarti hal tersebut digunakan untuk mengobati infeksi sekunder.
Baca juga: Kenali Gejala Virus HMPV yang Sedang Merebak, Penyakit Pernapasan yang Mirip Flu
Cara Mencegah HMPV
Berikut beberapa cara untuk mencegah tertular dari HMPV:
- Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air. Jika Anda tidak dapat menggunakan sabun dan air, gunakan hand sanitizer.
- Tutupi hidung dan mulut — dengan siku, bukan tangan kosong — saat bersin atau batuk.
- Hindari berada di sekitar orang lain saat Anda atau mereka sedang sakit pilek atau penyakit menular lainnya.
- Pertimbangkan untuk mengenakan masker jika Anda sakit dan tidak dapat menghindari berada di sekitar orang lain.
- Hindari menyentuh wajah, mata, hidung, dan mulut Anda.
- Jangan berbagi makanan atau peralatan makan (garpu, sendok, cangkir) dengan orang lain.
Kasus human metapneumovirus yang ringan biasanya berlangsung beberapa hari hingga seminggu.
Jika memiliki gejala yang parah, mungkin butuh waktu lebih lama untuk merasa lebih baik.
Anda mungkin juga mengalami gejala yang menetap, seperti batuk, yang butuh waktu lebih lama untuk hilang.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.