Menu Makan Bergizi Gratis Dinilai Kurang Sempurna, Wajibkah Ada Susu? Ini Ulasan Pakar
Menu pada program makanan bergizi gratis (MBG) dinilai kurang sempurna tanpa susu? Lalu apakah susu wajib? Ini kata ahli.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
"Kami tidak ingin program ini menjadi bagian peningkatan impor tetapi ingin memberdayakan sumber daya lokal," jelasnya.
Lebih lanjut, Dadan menambahkan daerah-daerah yang memiliki ketersediaan sapi perah juga tidak selamanya mendapatkan menu susu. Dia bilang, paling tidak hanya tiga kali seminggu menu susu diberikan kepada anak-anak.
"Jadi agar indeksnya tetep masuk kami akan melakukan kombinasi-kombinasi sehingga susu minimal di daerah-daerah yang ada sapinya itu minimal 3 kali dalam seminggu diberikan," jelasnya
Di sisi lain, kata Dadan, daerah-daerah yang tidak memiliki sapi pernah nantinya menu susu akan diganti dengan kelor. Hal tersebut bertujuan untuk mengganti pemenuhan protein.
"Kemudian untuk daerah-daerah yang tidak ada sapi perahnya untuk sementara proteinnya bisa digantikan dengan protein lainnya misalnya dengan ikan dengan telur dan lain-lain dan sumber kalsium lainnya termasuk seperti yang sudah saya sebutkan kelor ya," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Aisyah/Anita/Tribun Medan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.