Demi 'Sastra Untuk Tarendra', Fitri Nganthi Wani Olah Rasa Selama 11 Tahun
Fitri Nganthi Wani melakulan olah rasa selama 11 tahun hingga akhirnya meluncurkan sastra Untuk Tarendra 1 November 2019.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Fathul Amanah
Laporan Wartawan Tribunnews, Andari Wulan Nugrahani
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - "Lega, bersyukur, sekaligus deg-deg'an," ungkap Fitri Nganthi Wani, penulis Sastra Untuk Tarendra yang resmi diluncurkan Jumat (1/11/2019) di Bentara Budaya Surakarta.
Wani mengatakan dia tidak menyangka acara peluncuran album buku terbarunya akan dihadiri banyak orang.
Sekitar 250 orang datang memenuhi halaman Bentara Budaya Solo.
Ditemui Tribunnews.com, Wani menyatakan acara kali ini sudah disiapkan oleh pihak Bentara Budaya bekerja sama dengan manajernya.
"Saya tinggal dateng saja. Secara teknis lengkapnya aku nggak tahu yang mengurusi Albi Moreno sebagai manajerku," jelas Wani.
Sebagai penulis Sastra Untuk Tarendra, ibu satu orang anak itu menuturkan cerita di balik lahirnya Tarendra.
"Bisa dikatakan bahwa saya sendiri sebagai penulisnya, menceritakan tentang cinta terlarang antara seorang laki-laki dan perempuan," katanya.
Dalam buku terbarunya, dijelaskan subyek untuk 'aku' adalah pihak perempuan.
Untuk pihak laki-laki, disebutkan sebagai subyek 'kamu'.
"Subyek 'aku' perempuan, 'kamu' nya laki-laki," kata Wani.
Wani menjelaskan dalam penuturan cerita Tarendra, ada proses awal perkenalan tokoh di dalam bukunya.
Hingga muncul konflik penolakan yang dialami tokoh perempuan.
Diakhiri dengan fase berdamai kepada diri sendiri.