Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kenapa Bonus Demografi Jadi Kesempatan Emas bagi Indonesia?

Ini menjadi tantangan apakah kita siap lepas landas menuju negara maju atau justru sebaliknya, tertimpa bencana demografi.

Editor: Content Writer
zoom-in Kenapa Bonus Demografi Jadi Kesempatan Emas bagi Indonesia?
dok. Kemnaker
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menemukan pelanggaran saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) terhadap pelaksanaan pameran bursa kerja atau job fair di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Kamis (13/7/2017). 

TRIBUNNEWS.COM - Indonesia segera menyongsong fase bonus demografi beberapa tahun ke depan. Ini menjadi tantangan apakah kita siap lepas landas menuju negara maju atau justru sebaliknya, tertimpa bencana demografi.

Bonus demografi merupakan kondisi di mana populasi usia produktif lebih banyak dari usia nonproduktif. Indonesia sendiri diprediksi akan mengalami puncak bonus demografi pada 2030 mendatang.

Membludaknya tenaga kerja produktif adalah peluang emas Indonesia untuk menggenjot roda ekonomi. Idealnya, pertumbuhan ekonomi terpacu, sektor riil terdongkrak, dan daya saing meningkat.

Secara normatif, bonus demografi seyogianya membawa sebuah negara menuju arah lebih baik, khususnya membawa kesejahteraan untuk segenap tumpah darahnya.

Ambil contoh, Jepang. Negeri Sakura itu mengalami pertumbuhan penduduk akibat baby boom pada masa setelah perang dunia kedua. 

Kondisi itu membuat Jepang memiliki jumlah sumber daya manusia yang signifikan dan pemerintah setempat pun tak menyia-nyiakan hal tersebut. 

Mereka segera menggenjot industrialisasi dan mulailah inovasi-inovasi unggul mencuat ke panggung dunia. Jepang pun lepas landas menjadi jajaran negara maju dunia. Hasilnya dapat dinikmati hingga kini.

AHM
Karyawan AHM melakukan proses perakitan sepeda motor New Honda Sonic 150R di pabrik AHM di kawasan Pegangsaan, Jakarta Timur.
Berita Rekomendasi

Meski terdengar menyenangkan, meraih momentum bonus demografi bukanlah perjuangan mudah.

Terdapat sejumlah syarat agar bonus tidak berubah menjadi bencana demografi, yaitu penduduk harus berkualitas, tersedia lapangan kerja, tabungan rumah tangga memadai, dan sejumlah syarat lainnya.

Di negara kaya, saat rasio ketergantungan rendah, penduduk usia muda menjadi penggerak pertumbuhan melalui produktivitas kerja, konsumsi, dan tabungan yang mereka miliki. 

Untuk meraih manfaat terbesar, sumber daya manusia harus memenuhi kebutuhan pasar kerja. 

Menjadi penting bagi Indonesia menentukan kiblat perekonomiannya untuk sepuluh atau dua puluh tahun lagi.

Sudah selayaknya, Indonesia dapat mengandalkan industri jasa serta manufaktur untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi.

Bisa juga, menggairahkan agrobisnis dan sektor kemaritiman. Seperti kita tahu, kedua sektor itu adalah anugerah lahiriah bagi Indonesia, kekuatan alami negara terbesar keempat di dunia ini.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas