Kemnaker Tingkatkan Kompetensi Pekerja di Provinsi Bengkulu
Masih rendahnya kompetensi para pekerja di Indoneisa masih menjadi salah satu penyebab tidak terpenuhinya kebutuhan pasar kerja.
Editor: Content Writer
Masih rendahnya kompetensi para pekerja di Indoneisa masih menjadi salah satu penyebab tidak terpenuhinya kebutuhan pasar kerja. Hal ini tentunya juga mengakibatkan tingginya angka kemiskinan. Salah satu daerah yang terkena dampak ini adalah Provinsi Bengkulu. Meski begitu, di sisi lain angka pengangguran di Bengkulu terbilang rendah yaitu berada di angka 3,74 persen dibandingkan dengan angka pengangguran nasional, yaitu mencapai lebih dari 5 persen.
Direktur Bina Pemagangan Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) RI Asep Gunawan mengatakan, melalui Program Pelatihan Pemagangan Dalam Negeri Berbasis Pengguna, Kemnaker RI terus berupaya meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia. Dengan demikian pekerja Indonesia bisa turut bersaing ditengah pasar global.
“Di Bengkulu angka penganggurannya rendah tapi kemiskinannya tinggi. Kenapa ini terjadi? Karena terjebak didalam satu situasi pekerjaan-pekerjaan yang tidak menjanjikan masa depannya. Oleh karena itu, Kemnaker RI mengeluarkan kebijakan terkait program pemagangan tersebut,” jelas Asep Gunawan pada Pembukaan Program Pelatihan Pemagangan Dalam Negeri Berbasis Pengguna, di Aula Gedung Seba Guna (GSG) Pemprov Bengkulu, Rabu (01/03) seperti dikutip dari Rafflesianews.
Staf Ahli Gubernur Bengkulu Bidang Kemasyarakatan dan SDM Rusdi Bakar, mengatakan bahwa Program Pelatihan Pemagangan Berbasis Pengguna ini sangat tepat diberikan kepada pemuda-pemudi Bengkulu untuk meningkatkan skill atau kompetensi mereka, selain dalam upaya mengurangi angka pengangguran yang meningkat dalam setiap tahunnya.
“Pelatihan-pelatihan seperti ini memang sangat penting. Apalagi zaman sekarang persaingan sangat kekat, bukan hanya di internal Negara kita, bahkan persaingan tenaga kerja itu sudah level luar negeri. Ketika tidak mempersiapkan diri dalam hal kompetensi tenaga kerja, kita bisa menjadi penonton di daerah atau Negara sendiri dibandingkan tenaga kerja asing yang saat ini telah banyak masuk di Indonesia,” ungkap Rusdi Bakar yang dalam kesempatan tersebut mewakili Plt Gubernur Bengkulu, meresmikan Program ini.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu, Sudoto, yang mengatakan bawa prestasi Bengkulu dengan peringkat terbaik 2 nasional sebagai daerah pelatihan pemagangan berbasis pengguna, tentunya kuota peningkatan kompetensi pekerja ini akan terus dioptimalkan setiap tahunnya dan menjadi perhatian khusus dari Kemnaker RI. (*)