Kemenhub Sosialisasi Keselamatan Pelayaran di Danau Toba Dalam Rangka Bulan Tertib
Pemerintah mengadakan sosialisasi tentang keselamatan pelayanan angkutan sungai dan danau.
Editor: Content Writer
Dalam rangka meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam pelayanan angkutan sungai dan danau di Danau Toba, Sumatera Utara, pemerintah mengadakan sosialisasi tentang keselamatan pelayanan angkutan sungai dan danau.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Bulan Tertib Keselamatan Pelayaran, dan bertujuan untuk menyebarluaskan informasi keselamatan kepada masyarakat khususnya di lingkungan sekolah, guna meningkatkan keselamatan pelayaran di Danau Toba.
“Salah satu tugas tim ad hoc Kemenhub di Danau Toba adalah melakukan safety campaign atau Kampanye keselamatan untuk penyeberangan. Kami sudah buat road map untuk safety campaign. Fokusnya adalah kepada pengguna kapal saat ini sudah banyak dilakukan, jadi kita lakukan rampcheck untuk semua kapal. Dan kita ingatkan masyarakat di sana, kalau mau naik kapal harus menggunakan life jacket,” ungkap Ahmad Yani selaku Direktur Pembinaan Keselamatan, Ditjen Hubdat, Kemenhub.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa masyarakat juga akan diingatkan untuk selalu menggunakan life jacket. Masyarakat di sekitar danau juga akan diberi pemahaman bahwa keselamatan itu penting.
Salah satu caranya adalah dengan mendatangi sekolah-sekolah di sekitar danau. Upaya ini diharapkan bisa membuat masyarakat lebih sadar akan pentingnya keselamatan dan bisa membantu menyebarluaskan kesadaran ini pada teman dan kerabat yang akan menyeberang ke Pulau Samosir.
Ahmad Yani menjelaskan bahwa Kemenhub juga telah mendatangi hampir semua operator kapal yang ada, dan sudah ada 250 kapal motor yang di ramp check.
Selain mendatangi para operator kapal, Kemenhub juga melakukan inspeksi dan audit terhadap kapal motor.
“Inspeksi dan audit terhadap KM di sana sudah kita lakukan dan hasilnya kalau dilihat secara standard internasional memang tidak memenuhi, namun ada standard minimal yang ditetapkan oleh tim ad hoc misalnya: tidak boleh ada deck ke 3 yg bisa membuat kapal tidak seimbang bila ada arus besar, bangku-bangku yang ada di kapal harus terpaku permanen sehingga tidak bisa bergeser saat ada ombak besar, pintu kapal juga harus diperbesar,” jelas Ahmad Yani.
Ahmad Yani juga menambahkan kalau Kemenhub juga akan menyiapkan Syahbandar yang selama ini tidak ada. Jadi sebelum berangkat, kapal dan penumpang harus dicek terlebih dahulu. Sehingga surat berlayar dapat diterbitkan. Kalau tidak layak dan cuaca buruk, syahbandar bisa tidak mengeluarkan ijin berlayar dan ini akan menjadi role model untuk pelayaran yang lain.
“Sudah waktunya masyarakat diajak pintar untuk mensikapi bahwa keselamatan itu harus diutamakan dalam hal transportasi,” ungkap Ahmad Yani. (*)