Forum IMT-GT Jadi Momentum Promosi Potensi Bahari di Aceh
Bisnis wisata antara Indonesia, Malaysia, Thailand ditanggapi serius Kementerian Pariwisata.
Editor: Content Writer
Bisnis wisata antara Indonesia, Malaysia, Thailand ditanggapi serius Kementerian Pariwisata. Forum Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (-GT), di Hotel Hermes, Banda Aceh, Jumat (27/7), dimanfaatkan Kemenpar untuk meningkatkan kerjasama dan promosi wisata bahari segitiga emas Saphula (Sabang-Phuket-Langkawi).
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana, yang diwakili Asisten Deputi Strategi Komunikasi Kemenpar Hariyanto, IMT-GT merupakan kelompok subregional ASEAN. Tujuannya untuk meningkatkan perkembangan ekonomi di 32 wilayah di tiga negara, yakni 10 provinsi di Indonesia, delapan negara bagian di wilayah utara Malaysia, dan 14 provinsi di wilayah selatan Thailand.
“Kegiatan ini akan semakin meningkatkan citra pariwisata Indonesia. Terlebih Aceh memiliki potensi wisata bahari yang harus dipromosikan. Sehingga ini juga merupakan kesempatan untuk menjaring target wisatawan potensial,” ujar Hariyanto, dalam Forum IMT-GT di Banda Aceh, Jumat (27/7).
Hariyanto juga menjelaskan, pada kesempatan kali ini Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah IMT GT Working Group on Tourism yang sudah kali ke -11 digelar. Ia menjelaskan, kelompok kerja ini nantinya bertugas untuk menindaklanjuti dan mengimplementasikan kesepakatan kerja sama. Khususnya sektor pariwisata di wilayah IMT-GT.
“Ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk menjadikan Sabang sebagai destinasi Kapal Pesiar Internasional. Dimana paket wisata cruise Sabang-Phuket-Langkawi sebagai salah satu upaya peningkatan konektivitas dalam kawasan. Kali ini juga akan diusulkan pembukaan jalur penerbangan langsung dari Phukhet-Krabi (Thailand) ke Sabang, Aceh dan kapal roro dengan rute Ranong- (Thailand) - Sabang, dan Krueng Geukueh (Aceh) - Penang/Port Klang (Malaysia) serta usulan pembukaan rute pariwisata Langkawi-Krabi-Sabang.
“Tujuan lainnya, ada bisnis marine tourisme yang menghubungkan tiga marina yang ikut dibidik. Sasarannya, mengarah pada poros Phuket, Langkawi dan Sabang. Tiga titik ini, akan didorong menjadi Triangular Sailing Passage atau segitiga emas,” ujar Hariyanto.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan, peserta IMT-GT harus mencurahkan perhatian. Tujuannya agar proses partisipasi kerjasama IMT-GT lebih efesien, proaktif, dan Inovatif.
“Saya mengusulkan, paling tidak untuk permulaan agenda yang jelas dan program kerja, pertemuan para ketua dan para gubernur harus dirumuskan,” kata Nova.
Nova meyakini pertemuan IMT-GT akan menjadi platform yang sangat baik untuk kerjasama kedepan. Khususnya bagi Aceh. Serta dapat memajukan hubungan yang saling menguntunkan antara provinsi anggota IMT-GT, Asean dan provinsi lainnya.
Kesempatan ini, kata Nova, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kerjasama dan promosi wisata bahari segitiga emas Saphula.
“Secara spesifik misalnya, pendirian Yacht Club di Phuket, kemudian di Sabang dan Langkawi, nanti mereka inilah yang akan mempromosikan tiga lokasi tersebut ke dunia Internasional,” ujar Nova.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik kerjasama IMT-Gt ini. Menurutnya pertemuan kali ini dapat menjadikan Sabang sebagai international hub. Salah satunya adalah dengan memiliki event rutin dari Segitiga Phuket-Langkawi-Sabang.
“Kami sudah bersepakat untuk kerja sama dengan marina di Phuket dan Langkawi. Mimpi besarnya membuka rute segitiga dengan Sabang. Itu harus kita sukseskan!" kata Menpar Arief Yahya.
Karena itu Kemenpar terus-menerus memantau terkait persiapannya agar benar-benar membuat pecinta wisata bahari tumpah ruah di sana. Tidak hanya saat event saja, tetapi usai event itu menghasilkan portofolio bisnis baru berbasis wisata bahari.(*)