Sambut Malindo, Danau Toba Siapkan Sinergi Semua Lini untuk Penerbangan Berkelanjutan
Semua unsur pentahelix (Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah dan Media) di Danau Toba bergandengan tangan erat menyambut Malindo Air
Editor: Content Writer
Semua unsur pentahelix (Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah dan Media) di Danau Toba bergandengan tangan erat menyambut Malindo Air. Rencananya, Malindo akan melakukan penerbangan perdana pada 17 Agustus 2018.
Di hari kemerdekaan Indonesia itu, maskapai berlambang Singa ini untuk pertama kalinya akan membawa wisatawan mancanegara (Wisman) dengan status direct flight. Tepatnya dari Bandara Sultan Abdul Aziz Shah di Subang, Malaysia, ke Bandara Silangit Medan, Indonesia.
"Sudah saatnya kita semua bergandeng tangan agar menjadikan penerbangan-penerbangan bersejarah ini terus berkelanjutan. Agar penerbangan-penerbangan yang membawa berkah bagi rakyat Indonesia ini terus hidup. Tidak mati. Maka kita harus sambut penerbangan ini dengan kebaikan semua lini," ajak Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Konektivitas Udara Robert Daniel Waloni dalam acara rapat koordinasi kedatangan Malindo yang di gelar di Bandara Silangit, Kamis (2/8).
Rapat koordinasi ini diinisiasi oleh Asdep Pengembangan Pamasaran I Regional II Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I. Pihak Kemenpar diwakili langsung oleh Asdep Pengembangan Pamasaran I Regional II Sumarni. Dari Malindo, hadir Manager Sales Malindo Air untuk Indonesia, Ari Yunior.
Hadir juga Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Bupati Samosir Rapidin Simbolon, perwakilan Angkasa Pura II, Pihak Imigrasi, Kepala Badan Pelaksana Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba (BOPDT) Arie Prasetyo, dan asosiasi-asosiasi industri yang ada di Danau Toba.
Dalam kesempatan itu, Ari Yunior mengaku sangat senang dengan sambutan dan respons Kemenpar, beserta stakeholder yang hadir.
Ari menilai acara ini sangat pentin. Malindo pun merasa nyaman serta bangga dengan rapat koordinasi yang disiapkan Kemenpar ini. Karena melalui rapat koordinasi, semua wisatawan yang nantinya dibawa Malindo Air bisa menikmati akses, amenitas, bahkan atraksi, yang dipersiapkan dengan baik oleh pihak terkait.
"Kami makin percaya diri, terima kasih Kemenpar dan semua pihak, sekadar informasi saja, Bandara di Subang Malaysia ini banyak penerbangan internasional dari berbagai negara. Lokasi bandara juga ada di tengah kota dan dekat dengan Kota Kuala Lumpur. Ini sangat berpotensi mendatangkan wisatawan dan juga tentunya kami dari pihak maskapai berharap penerbangan kami berkelanjutan," kata Ari.
Dijelaskannya, penerbangan akan dilaksanakan 4 kali seminggu di siang hari. Tiketnya pun sudah bisa dibeli dan masih dengan harga promosi Rp 640 ribu dari Subang ke Silangit.
"Di Subang bisa banyak penerbangan lainnya ke berbagai kota di Malaysia. Jadi seksi banget untuk pariwisata. Dukungan Kemenpar terhadap kami juga luar biasa, setelah menandatangani kesepakatan bersama, promosi kami didukung, dan inilah salah satu tindak lanjutnya untuk Danau Toba," kata Ari.
Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan dan Bupati Samosir Rapidin Simbolon wajahnya sangat terlihat sumringah. Betapa tidak, berkat perjuangan pemerintah pusat, dalam hal ini Kemenpar, dan semua stakeholder di pusat, membuat daerahnya akan kedatangan tamu-tamu dari Malaysia.
"Kami sangat bersyukur, kami sangat gembira. Ada berkah untuk rakyat kami. Kami akan sekuat tenaga mempersiapkan semua yang dibutuhkan. Bahkan untuk 17 Agustus nanti semua penumpang dipersilahkan ikut agenda atraksi kami seperti Moto Cross dan Pacuan Kuda. Saya akan antarkan langsung. Setelah itu kami siapkan atraksi-atraksi selanjutnya dengan baik dan juga berkesinambungan," kata Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan.
Mengacu data Angkasa Pura II, Bandara Silangit dilalui 282.240 orang di sepanjang 2017. Jumlah ini melampaui target 250.000 orang. Tren positif terus berlanjut di tahun 2018. Hingga akhir Maret, jumlah pergerakan penumpang mencapai 100.311 orang. Jumlah itu tumbuh 61,5% dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya. Pada tiga bulan pertama 2017, jumlah kunjungan hanya 62.246 orang.
Naiknya jumlah penumpang berbanding lurus dengan frekuensi pergerakan pesawat. Hingga Maret 2018, pergerakan pesawat di Bandara Silangit mencapai 1.242 pesawat. Jumlah ini pun naik 846 pergerakan pesawat pada periode sama di tahun sebelumnya.
Asdep Pengembangan Pamasaran I Regional II Sumarni, mengucapkan terima kasih atas kedatangan Malindo Air di rapat koordinasi. Kata dia, meningkatnya pariwisata Indonesia itu adalah tugas dari semua pihak. "Semakin terbukanya Danau Toba, maka semakin banyak juga wisatawan yang ke Indonesia,"kata Sumarni.
Di tempat terpisah, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, akses menjadi maha penting dan mendesak dalam pariwisata. Sehebat apapun berpromosi, tanpa disiapkan akses menuju Indonesia, hanya akan menjadi bottlenecking.
“Karena itu, syarat pengembangan destinasi 3A —Atraksi, Akses, Amenitas— itu harus pasti dulu. Nah, akses itu 75% wisman masuk ke Indonesia melalui jembatan udara, sisanya via penyeberangan dan crossborder. Kita semua harus pastikan aksesnya cukup. Terima kasih kepada semua maskapai yang mendukung akses destinasi-destinasi kami," kata Menpar Arief Yahya. (*)