Dari SM Singapura, Garuda Siap Kembali Jajaki Penerbangan ke Silangit
Garuda Siap Kembali Jajaki Penerbangan ke Silangit SINGAPURA-Optimisme tingggi terjadi di Sales Mission (SM) Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Editor: Content Writer
Dari SM Singapura, Garuda Siap Kembali Jajaki Penerbangan ke Silangit SINGAPURA-Optimisme tingggi terjadi di Sales Mission (SM) Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Bertempat di Furama City Centre Hotel Singapura, SM bertema Danau Toba itu memicu Garuda Indonesia untuk menjajaki penerbangan kembali dari Singapura ke Silangit dalam waktu dekat ini.
"Semangat tingginya pariwisata di Danau Toba membuat kita akan kembali membuka buku, mempersiapkan tim penghitungan, membaca pasar lagi untuk membuka peluang Garuda membuka penerbangan ke Bandara Internasional Silangit lagi, minimal kita coba lagi dengan charter, semoga reaksi pasar bagus," ujar Vice President Asia Region Garuda I Wayan Subagia yang hadir dalam acara SM Danau Toba Kemenpar, 3 September 2018.
Pria yang biasa disapa Wayan itu tetap optimis bahwa pasar wisatawan di Singapura sangat seksi untuk dibawa ke Indonesia. "Bayangkan saja ada 1,7 juta ekspatriat dan singaporean 3,5 juta yang ada di Singapura, ada ratusan penerbangan Hub di Bandara Changi. Kita bawa 10 persennya saja ke Indonesia sudah sangat luar biasa," tambah pria asli Bali itu.
Wayan juga percaya bahwa apa yang dilakukan Kemenpar dengan tim percepataannya, tim regionalnya, dengan kegiatan-kegiatan positifnya yang menggelar sales mission di Singapura seperti ini, maka ini akan membangkitkan semangat Indonesia untuk menjadikan Pariwisata sebagai core bisnis di tanah air kita.
"Ini semangat Indonesia Incorporated. Semangat Merah Putih. Kami yakin akan bisa dan Garuda pasti ikut mendukung. Garuda terbang, Kemenpar promosi mendunia, Bandara Silangit welcome. Kami yakin akan berdiri hotel-hotel megah, lapangan golf yang bagus, serta semua kemajuan di Danau Toba, dan ujungnya masyarakat sejahtera. Sales Mission ini membuktikan bahwa semangat itu terus berkobar untuk merah putih,"kata pria yang hobi sepak bola itu.
Kegiatan SM Danau Toba berlangsung sangat meriah. Undangan buyers dan sellers juga full. Semua hadir dengan antusias. Dengan konsumsi dan design yang nikmat, keren dan beragam, SM Danau Toba berjalan dengan baik dan khidmat. Kemenpar dipimpin langsung oleh Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Masruroh. Hadir juga Kepala Badan Otorita Danau Toba Arie Prasetyo. Dan juga VITO Singapura Sulaiman.
Masruroh mengatakan, total warga dan ekspatriat Singapore tak lebih dari separoh Jakarta. Luasan Pulau Singapore tak lebih dari seperempat Pulau Bali.Tapi hilir mudik orang dari seluruh penjuru dunia ke Negeri Singa Putih itu mengalir tak habis-habisnya, dalam volume dan frequensi yang wow.
"Kami memang menjadikan Singapore sebagai hub. Jadikan Singapore sebagai gate, menuju “the world next door” Indonesia. Singapore itu, semungil apapun negaranya adalah titik penghubung Barat-Timur, Utara-Selatan, Tenggara-Barat Laut. Pak Menteri Pariwisata Arief Yahya selalu mengatakan dimana ada gula, di situ banyak semut. Itu hukum pasar yang susah dibantah,"kata wanita yang biasa disapa Mbak Iyung itu.
Kata Iyung, pintu masuk wisman selama ini dari Bali 40 persen, Jakarta 30 persen, Batam-Bintan dan sekitarnya 20 persen, dan kota lainnya 10 persen. "Jadi Danau Toba merupakan terobosan destinasi wisata. Karena kapasitas tiga pintu itu sudah terbatas," kata Iyung.
Hal senada diungkapkan Arie Prasetyo. Kata Arie, Danau Toba sudah sangat layak menjadi destinasi yang wajib dikunjungi selain Bali.
"Terima kasih Kemenpar telah mengambil tema yang sangat spesifik, ini akan menjadi catatan penting kami untuk me-maintain pasar Singapura. Kami akan terus melakukan penetrasi Danau Toba dengan harga yang kompetitif. Sehingga semakin wisatawan Singapura memiliki banyak pilihan destinasi dan bukan itu-itu saja," terang Arie.
Arie hadir dengan memaparkan seluruh potensi yang mereka miliki kepada puluhan buyer asal Singapura. Kemudahan akses Danau Toba.Dan juga penyajian budaya hingga informasi kuliner dipaparkan dengan baik oleh Arie.
"Menggenjot promosi Danau Toba di Singapura untuk mendorong ke papan atas dalam pertumbuhan wisman itu sangat bagus sekali. Menaikkan persentase originasi Singapore, otomatis melipatgandakan jumlah wisman yang inbound. Jaraknya dekat, waktu terbang tidak lama, akses pintu banyak, banyak keunggulan kompetitif dan komparatif dari atraksi yang dimiliki Danau Toba, dengan alam dan budayanya. Silahkan datang ke Danau Toba,” kata Arie.
Menteri Pariwisata Arief Yahya setuju dengan apa yang ditampilkan di SM Singapura. Menempatkan Singapore sebagai hub, itu sudah pas. Faktanya, Singapore memang negara hub, tempat jutaan orang transit setiap tahun. Indonesia diuntungkan juga berada di dekat negara hub. Karena limpahan dari pengunjung Singapore itu sudah bisa melebar, dan itu bukan hanya warga negara Singapore. "Singapore sudah sukses dengan posisinya sebagai pusat financial services. Kita harus membuka pintu dengan pariwisata dulu, sebelum masuk dan mengembangkan ke sektor komersial yang sama. Berawal dari pariwisata, ciptakan ekosistem yang kondusif dulu, hidupkan bisnis berbasis pariwisata, promosikan yang kuat, kelak itu akan membuka pintu global,” paparnya. (*)