Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ikan Arsik Goda Sales Mission #AyoKeToba Edisi Makassar

Tak ingin tampil hampa, Kemenpar pun ikut mengenalkan menu Ikan Arsik dalam cooking demo di Trans Studio Mall Makassar, Sabtu (8/12).

Editor: Content Writer
zoom-in Ikan Arsik Goda Sales Mission #AyoKeToba Edisi Makassar
Kemenpar

Sales Mission #AyoKeToba edisi Makassar benar-benar istimewa. Semua potensi Danau Toba diperkenalkan ke publik. Salah satunya, godaan kuliner Ikan Arsik yang kaya rempah dan cerita.

Soal makanan, Danau Toba memang termasuk juaranya. Pilihan rasanya hanya dua. Nikmat dan nikmat banget. Tak ingin tampil hampa, Kemenpar pun ikut mengenalkan menu Ikan Arsik dalam cooking demo di Trans Studio Mall Makassar, Sabtu (8/12).

Lantas mengapa harus Ikan Arsik? Kenapa juga bukan menu ikan lainnya?

“Karena Ikan Arsik adalah kuliner tradisional khas Toba. Kulinernya kaya dengan bumbu dan rempah. Makanan ini juga punya cita rasa tinggi,” kata pakar kuliner, Chef Lucky Suherman, Minggu (9/12).

Dan kebetulan, penamaan makanan Batak sebagian besar didasarkan pada proses memasak. “Na Niarsik berarti di-marsik-kan atau dikeringkan. Dengan kata lain, Dekke Na Niarsik, ikan yang dimasak terus-menerus sampai kuahnya kering, bumbunya menyerap ke ikan mas tersebut,” tambahnya.

Selain punya nama yang unik, story telling tentang Ikan Arsik ini juga sangat menarik. Dari paparan Lucky, Ikan Arsik adalah makanan yang menjadi bagian dari adat Batak.

“Na Niarsik itu penting dalam upacara adat Batak. Itu terkait dengan siklus kehidupan,” katanya, sembari menambahkan jumlah ikan yang dihadirkan dalam tiap hantaran punya makna tersendiri.

Berita Rekomendasi

“Satu ekor diperuntukan bagi pasangan yang baru menikah. Tiga ekor bagi pasangan yang baru mempunyai anak. Lima ekor untuk pasangan yang baru mempunyai cucu. Tujuh ekor diperuntukan bagi pemimpin bangsa Batak. Itu adat mereka.”

Aturannya jelas. Semua diatur adat.

“Tidak sembarang orang bisa memberikan Na Niarsik. Hanya hula-hula atau kerabat dari pihak istri saja yang boleh memberikan, baik itu orang tua kandung, saudara laki-laki pihak istri, atau komunitas marga pihak istri,” paparnya.

Jenis ikan yang dimasak juga tidak bisa sembarangan. Harus jenis ikan mas terbaik yang boleh disajikan. Warnanya harus merah.

Bumbunya? Jangan ditanya lagi. Dijamin kaya rempah. Setidaknya ada 16 macam bumbu dalam masakan tersebut. Beberapa di antaranya hanya bisa ditemui di Tanah Batak. Itulah sebabnya, Ikan Arsik punya cita rasa yang khas.

“Ada pengaruh andaliman, kecombrang dan bawang Batak yang memberikan cita rasa khas dan hanya ditemui di Tanah Batak,” jelas dia.

Hal itu juga yang membuat Ikan Arsik potensial diperkenalkan sebagai kekayaan kuliner khas Toba. Oleh karena itu, wajar jika Na Niarsik menjadi salah satu primadona di Sales Mission #AyoKeToba Edisi Makassar.

“Cerita dibalik Na Niarsik adalah kekayaan budaya kuliner yang bisa dikatakan sebagai kekayaan gastronomi Indonesia, yang kini mulai dilirik mancanegara,” timpal Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Ni Wayan Giri Adnyani.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga ikut mengamini. Dia tidak bisa membantah, jika Toba di Sumatera Utara itu Kota Kuliner! Kaya akan formasi makanan yang setengah mati kalau dicari di kota lain. Kalaupun ada, sensasi rasanya hambar, seperti ada setitik bumbu yang alpa. Seperti beda tangan, beda rasa, beda selera.

“Makanan Batak termasuk punya sejarah yang amat panjang, itu bagian dari budaya dan jadi daya tarik bagi wisatawan asing. Bila kebetulan libur akhir tahun di sana, silakan cicipi Ikan Arsik. Jangan sampai kehilangan momentum!" kata Menpar Arief Yahya meyakinkan. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas