Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terbang Perdana, Citilink “Nge-link” Poros Kuala Lumpur - Banyuwangi

Penerbangan ini akan mempermudah TKI di Malaysia dan sekitarnya untuk mengunjungi kampung halamannya.

Editor: Content Writer
zoom-in Terbang Perdana, Citilink “Nge-link” Poros Kuala Lumpur - Banyuwangi
Kemenpar

Maskapai berbiaya hemat (LCC) Citilink sukses menghubungkan poros Kuala Lumpur – Banyuwangi. Penerbangan perdana rute baru ini disaksikan Menteri Pariwisata yang ikut terbang dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (BUIKL) menuju Bandara Internasional Banyuwangi (BIB).

Berangkat pukul 13.20 WIB, pesawat dengan nomor penebangan QG 515 ini mendarat di Banyuwangi pukul 15.10 WIB. Menggunakan pesawat jenis Airbus A-320, berkapasitas 180 penumpang.

"Bagi Saya terbang dengan kode penerbangan QG 515 sangat berarti. Yaitu 5 tahun jadi menteri, 1 international flight dan 5 penerbangan domestik di Bandara Banyuwangi," ujar Menpar Arief Yahya, Rabu (19/12).

Menpar Arief Yahya berharap, dengan adanya penerbangan direct Kuala Lumpur-Banyuwangi dapat menjadi tourism hub. Sebab frekuensi penerbangan sebanyak tiga kali sepekan, yakni Rabu, Jumat, dan Minggu.

"Dalam arti tourist beyond Malaysia menjadikan Banyuwangi sebagai destinasi kedua yang akan dikunjungi wisatawan dari mancanegara. Pada 2019 target wisman sebesar 20 juta dan 2,9 juta di antaranya berasal dari wisman Malaysia," ujar Menpar Arief Yahya.

Tiba di Bandara Internasional Banyuwangi, pesawat Citilink ini langsung disambut water cannon. Sementara penumpang yang turun disambut tarian Ja'ripah, salah satu tarian khas Banyuwangi.

"Penerbangan ini ditempuh hanya 2 jam 30 menit. Dengan frekuensi tiga kali seminggu, diharapkan dapat mendukung meningkatnya angka kunjungan serta trade dan investment di negeri Sunrise of Java ini," kata Menpar Arief Yahya.

Berita Rekomendasi

Menpar menambahkan, salah satu suku bangsa yang terdapat di Malaysia adalah suku Jawa. Hal ini menjelaskan bahwa tidak sedikit warga negara Malaysia yang memiliki keluarga di Jawa khususnya Banyuwangi.

"Interaksi antar penduduk Malaysia yang memiliki keluarga di Banyuwangi (Diaspora) sangat potensial. Mereka merupakan salah satu target pasar yang akan meningkatkan jumlah kunjungan wisman," tambahnya.

Selain sektor pariwisata, lanjut Menpar, ada keuntungan lain dengan adanya penerbangan direct Citilink Kuala Lumpur-Banyuwangi. Penerbangan ini akan mempermudah TKI di Malaysia dan sekitarnya untuk mengunjungi kampung halamannya.

Juga diharapkan potensi wisata yang ada di Banyuwangi beserta keragaman tradisi dan budayanya dapat lebih dikenal di mancanegara. Khususnya wisatawan Malaysia.

"Tercatat pada tahun 2017 Banyuwangi memiliki kunjungan 4 juta wisnus dan 90 ribu wisman. Penerbangan direct Citilink Kuala Lumpur-Banyuwangi diharapkan dapat meningkatkan tingkat kunjungan tersebut," ujarnya.

Sebab itu, Menpar Arief Yahya langsung menginstruksikan kepada jajarannya untuk segera meggencarkan promosi di Malaysia. Dia minta dibuatkan package Malaysia dan Banyuwangi.

"Apa yang mau dijual? Banyuwangi memiliki beragam kekayaan alam dan budaya yang merupakan kekuatan utama. Selain kekayaan alam dan budaya, pada 2018 Banyuwangi memilki 77 events. Tiga events masuk CoE Nasional, dua events masuk Top 100 Events (Tour de Ijen dan Gandrung Sewu), dan satu event Top-10 (BEC)," sebutnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas