Mau Ukur Skill Bermusik, Yuk Gabung di Kompetisi Band Atambua
Panggung besar diberikan Konser Musik Perbatasan Atambua (KMPA) 2019 kepada para musisi muda. Kemampuan skill bermusik mereka bisa diukur melalui Band
Editor: Content Writer
Panggung besar diberikan Konser Musik Perbatasan Atambua (KMPA) 2019 kepada para musisi muda. Kemampuan skill bermusik mereka bisa diukur melalui Band Competition. Selain hadiah, para juara kompetisi band juga tampil di acara puncak KMPA 2019.
Kepedulian besar tetap diberikan edisi 1 KMPA 2019, 8-9 Maret. Lokasinya berada di Lapangan Umum Simpang Lima, Atambua, Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Event ini menampilkan Band Competition dalam 2 kategori, yaitu Youth dan Adult. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengungkapkan, wilayah crossborder menyimpan talenta hebat dalam bermusik.
“KMPA 2019 sangat concern terhadap pengembangan bakat bermusik dari masyarakat. Sebab, wilayah perbatasan banyak menyimpan talenta potensial dalam bermusik. Band Competition ini menjadi media bagi mereka unjuk kebolehan. Harapannya, muncul musisi-musisi baru dan bisa meramaikan industri musik tanah air,” ungkap Rizki, Rabu (20/2).
Band Competition versi KMPA 2019 akan digelar Jumat (8/3). Venuenya di panggung utama KMPA 2019, Lapangan Umum Simpang Lima, Atambua. Terbagi kategori Youth dan Adult, kompetisi akan dimulai pukul 15.25-19.00 WITA. Untuk fase penyisihan kategori Youth diberi slot pukul 15.25-17.05 WITA. Bagi babak penyisihan kategori Adult bisa unjuk skill mulai pukul 17.10-19.00 WITA.
“Silahkan bergabung di Band Competition ini. Ada banyak peluang yang bisa diraih peserta. Bagi para pengunjung, kompetisi menawarkan banyak kreativitas dalam bermusik. Setelah fase penyisihan selesai, semua bisa langsung menikmati aksi Penyanyi Gerson Oliveira dari Timor Leste,” terang Rizki lagi.
Bagi para peserta Band Competition bisa menghubungi panitia melalui nomor +62-882 9905 2018. Patuhi juga regulasi kompetisi band yang sudah ditetapkan. Kompetisi ini minimal diikuti oleh 5 personil per band. Untuk kategori Youth, peserta berusia maksimal 17 tahun. Bagi peserta Adult memiliki rentang usia 18-35 tahun.
“Kesempatan terbaik dimiliki talenta-talenta perbatasan Atambua. Mumpung masih ada waktu, segera saja hubungi nomor panitia tersebut. Perhatikan regulasi usia dan jumlah penampil per band-nya. Yang jelas, jangan sampai kurang dari 5 orang. Silahkan berkarya sekreatif mungkin, siapa tahu ada peluang lebih besar setelah muncul di KMPA 2019 ini,” jelas Rizki.
Band Competition versi KMPA 2019 akan melibatkan 3 orang juri. Mereka tediri dari 2 orang musisi dan 1 orang perwakilan dari Kemenpar. Bagi para juara Band Competition ini, ada banyak hal menarik yang akan didapat. Sebab, Band Competition menawarkan hadiah menggiurkan. Total hadiahnya ada Rp20 Juta. Untuk posisi band juara mendapatkan hadiah Rp6 Juta, lalu Rp4 Juta bagi para runner up.
“Format Band Competition sangat menarik. Setiap band diberi keleluasaan mengeksplorasi potensinya. Hadiahnya juga sangat menjanjikan. Kami berharap, momentum terbaik ini tidak disia-siakan oleh para musisi potensial di crossborder Atambua,” papar Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani.
Bagi juara Band Competitition, apresiasi lain juga diberikan. Mereka diberikan kesempatan tampil pada puncak acara KMPA 2019, Sabtu (9/3). Hari ke-2 KMPA 2019 ini akan menampilkan group band d’Masiv mulai pukul 21.15 WITA. Aksi d’Masiv dibuka oleh performa Harmony Band. Nah, slot bagi para juara Band Competition kategori Youtuh dan Adult diberikan sebelum Harmony Band naik panggung.
“Setelah rangkaian opening, para juara Band Competiton ini akan tampil. Mereka diberikan kesempatan untuk memamerkan kebolehannya. Tampil di moment ini tentu spesial. Sebab, berikutnya akan tampil d’Masiv sebelum diawali Harmony Band. Tampil sebelum d’Masiv, mereka tentu akan ditonton banyak pengunjung. Ini akan jadi pengalaman berharga,” kata Ricky lagi.
Digulirkannya Band Competition dalam KMPA 2019 diapresiasi oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar berharap, generasi muda menyalurkan aktivitasnya untuk hal positif. “Band Competition ini sangat positif. Kompetisi ini membuka kesempatan lebar masyarakat perbatasan di Atambua untuk berkreasi. Kesempatan ini jangan disia-siakan. Lekas mendaftar dan jadilah yang terbaik,” tutupnya. (*)