Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Akademisi Dukung Kebijakan Pembangunan Pertanian Mentan Amran

Akademisi mengatakan fokus program yang dijalankan Kementerian Pertanian (Kementan) terbukti memacu peningkatkan volume ekspor dan kesejahteraan peta

Editor: Content Writer
zoom-in Akademisi Dukung Kebijakan Pembangunan Pertanian Mentan Amran
ISTIMEWA
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. 

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau (UIR) Dr. Ujang Paman mendukung kebijakan pembangunan pertanian saat ini.

Hal tersebut disampaikan karena fokus program yang dijalankan Kementerian Pertanian (Kementan) terbukti memacu peningkatkan volume ekspor dan kesejahteraan petani. Pembangunan pertanian Indonesia tidak lagi bersifat klasik, namun sudah mengarah ke pertanian modern dan teknologi 4.0.

Ujang menyebutkan beberapa contoh kebijakan yang diimplementasikan Kementan yakni Program Upaya Khusus swasembada komoditas, akselerasi penggunaan alsin pertanian dan mekanisasi, implementasi pertanian modern, bibit unggul berorientasi tidak hanya meningkatkan produktivitas tapi juga adaptif terhadap cekaman lingkungan.

Program swasembada dan peningkatan produktivitas dinilai dapat menjaga keseimbangan tujuan pencapaian kesejahteraan petani dan pemenuhan permintaan pasar.

“Kebijakan Kementan menjalankan pengelolaan cadangan pangan yang masif melalui serab gabah bekerjasama dengan Bulog perlu kita sambut baik. Selain itu, sistem Logistik Pangan Nasional yang sedang disusun oleh Badan Ketahanan Pangan harus diimplementasikan. Ini penting guna adanya penataan jalur distribusi dan infrastruktur pergudangan dengan mempertimbangkan jadwal panen untuk komoditas pangan strategis, merupakan keharusan,” ujar Dekan Pertanian UIR ini, di Pekanbaru, Jumat (12/7).

“Lembaga seperti BULOG betul-betul harus mengutamakan pengadaan pasokan dari dalam negeri dengan upaya integrasi unit bisnis ke sektor produksi dan penyimpanan dengan teknologi yang lebih modern,” sambung dia.

Menurut Ujang, dalam rangka menyediakan harga, kebijakan harga yang lebih adil telah diupayakan semaksimal mungkin oleh Kementan melalui Program Serap Gabah Petani (Sergab).

BERITA REKOMENDASI

Buktinya, tidak hanya fokus pada pengendalian harga di tingkat konsumen, namun juga saat harga di petani jatuh. Kementan dan Bulog selalu aktif ketika panen turun ke lapangan guna melakukan Sergap, sehingga petani tidak merugi saat panen raya.

“Tidak kalah pentingnya juga, Kementan mendorong penguatan upaya diversifikasi pangan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi. Kementan memiliki program swasembada protein, tidak lagi hanya swasembada daging. Indonesia bahkan berhasil ekspor telur dan daging ayam serta kambing dalam volume cukup besar,” terangnya.

Mendorong Ekspor Pertanian

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri, di Aula Kampus B Universitas Respati Indonesia.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri, di Aula Kampus B Universitas Respati Indonesia. (Kementan)

Diksaempatan lain, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri, menyebutkan kebijakan Kementan juga butuh dukungan semua pihak, utamanya dalam mengakselerasi ekspor.

Menurutnya, Kementan sangat fokus menggenjot ekspor demi petani semakin sejahtera dan neraca perdagangan semakin surplus.


Komitmen ini diimplementasikan dengan kebijakan pengurusan dokumen ekspor impor yang sudah satu pintu (Online Single Submisson), waktu pengurusan perijinan terpangkas, penggunana sertifikat elektronik dan membangun sentra-sentra produksi untuk komoditas berekonomi tinggi.

Kuntoro menjelaskan untuk orientasi pasar luar negeri atau eskpor, beberapa inisiatif kebijakan dapat didorong dalam rangka pencarian pasar baru, produk baru dan pemain baru; di samping mempertahankan pasar ekspor eksisting untuk produk-produk pertanian Indonesia yang sudah berdaya saing.

Setidaknya ada tiga upaya khusus yang perlu mendapatkan perhatian secara lebih serius, dengan orientasi pada peningkatan daya saing ekspor.

“Untuk memacu ekspor komoditas utama pertanian, khususnya perkebunan, Kementan sudah bekerja pada akar masalahnya yakni peremajaan. Kementan fokus melakukan peremajaan dan penyulaman tanaman perkebunan. Kita bisa lihat dari program mengembalikan kejayaan rempah. Tidak hanya satu komoditas, tapi berbagai komoditas dilakukan peremajaan. Ini langkah bagus agar pangan Indonesia mememangkan pertarungan di pasar ekspor,” pungkasnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas