KemenKopUKM Gelar Panggung Cerita Nusantara, Perkenalkan Ekosistem Kriya dan Wastra Indonesia
KemenKopUKM dalam dua tahun terakhir telah menjalankan dan mengembangkan kerja sama dengan Dekranas dan OASE untuk mempromosikan kriya dan wastra.
Penulis: Anniza Kemala
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menggandeng Dekranas dan OASE untuk menggelar program bertajuk Panggung Cerita Nusantara dalam rangka memperkenalkan budaya kriya dan wastra Indonesia.
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (23/11/2023), mengatakan, KemenKopUKM dalam dua tahun terakhir ini telah menjalankan dan mengembangkan kerja sama dengan Dekranas dan OASE untuk mempromosikan kriya dan wastra, yakni “Cerita Wastra” di tahun 2021 dan “Cerita Kriya” di tahun 2022.
"Selama dua tahun terakhir, kolaborasi ini telah menyentuh lebih dari 10.000 perajin di Indonesia," kata MenKopUKM Teten Masduki.
Maka untuk menindaklanjuti hal itu, tahun ini tepatnya pada 28 November 2023, akan digelar agenda serupa dengan tema “Cerita Nusantara: Unveiling the Story of Indonesia Artistry”.
Baca juga: Kemenkop UKM Dorong Pemanfaatan Hasil Pendataan 9,11 Juta KUMKM Tahun 2022 untuk Kebijakan Solutif
Cerita Nusantara menjadi muara perjalanan Cerita Wastra dan Cerita Kriya yang akan menampilkan ide-ide brilian, inklusivitas dalam keragaman, daya saing UMKM lokal, karya seni rupa, kerajinan tangan, tekstil, dan juga inovasi digital yang selama ini telah melalui perjalanan panjang.
Penggalan kata 'cerita' selalu diangkat karena produk-produk kriya dan wastra Indonesia berakar pada sejarah budaya nusantara yang panjang, dan menyimpan banyak cerita serta merekam setiap legenda kejayaan masa lalu. Tema tersebut bermakna mengungkap hakikat kesenian Indonesia.
Secara filosofis adalah upaya untuk menggali Kembali pesan-pesan sejarah, kebudayaan, dan kejayaan masa lalu untuk dapat dijadikan sebagai bahan bakar dan semangat dalam membangun masa depan gemilang.
Panggung Cerita Nusantara diharapkan dapat memberikan ruang yang leluasa bagi para ekosistem yang telah ada seperti Jakcloth, Brightspot, Inacraft, BRIlianpreneur, Alun Alun Indonesia, Sarinah, M-Bloc, IdeaFest, Kriyanusa, MUFFEST, JFW, PINTU Incubator, OOA, Wall of Fades, JSD, USS, JakartaXBeauty, Rumah Tenun Magelang, IFFINA, Krealogi, Piazza Firenze by Poppy Dharsono, Karya Kreatif Indonesia, hingga Gerakan Revolusi Lokal untuk berekspresi, berjejaring, untuk membawa karya-karya terbaiknya lebih dikenal luas.
Agenda ini di desain seinklusif mungkin dengan melibatkan berbagai pihak, salah satunya adalah teman-teman disabilitas melalui penampilan Karya Tanpa Batas.
Baca juga: Kemenkop UKM Lakukan Business Matching dengan Jepang dan Australia Terkait Inkubasi 172 Startup
Karya Tanpa Batas Awards untuk Teman-Teman Disabilitas
Pada tahun 2023, Karya Tanpa Batas akan berfokus pada Karya Tanpa Batas Awards, yaitu penghargaan untuk teman-teman disabilitas berprestasi serta UKM Exhibition, di mana teman-teman disabilitas dapat menampilkan usaha yang dimiliki dan menceritakan kisah suksesnya.
Cerita Nusantara sendiri akan dikemas dengan beberapa agenda utama, di antaranya expo atau showcasing ekosistem, business matching, demo karya dan produk, serta talkshow interaktif yang dibuka untuk umum.
Gelaran ini utamanya akan menampilkan ekosistem di sektor kriya dan wastra beserta turunannya seperti fesyen dan home decor dengan berkolaborasi bersama dunia usaha, komunitas, hingga praktisi atau pegiat kerajinan nusantara yang juga akan menampilkan karya-karya terbaiknya.
"Harapan utama dari perhelatan Cerita Nusantara ini adalah terhubungnya para ekosistem luar biasa ini agar bisa berjejaring, menemukan mitra bisnis dan buyer serta bersama menghadapi pergeseran cepat dengan berbagai disrupsi sehingga menguatkan pengetahuan bisnis model masing-masing agar lebih agile terhadap perubahan,” kata Menteri Teten.
Lewat penyelenggaraan kegiatan ini, KemenKopUKM berharap industri kriya dan wastra Indonesia akan terus bangkit sehingga kriya dan wastra nusantara semakin dikenal publik.
“Sehingga upaya ini dapat mempopulerkan karya-karya adiluhung bangsa ini sehingga mata dunia semakin terbuka tentang betapa kayanya nusantara," ujar Menteri Teten. (*)
Baca juga: Dukung Kemajuan Petani dan Koperasi, Kemenkop UKM Gandeng Pihak Swasta untuk Penelitian Rempah