Pesona Pulau Rinca Bikin Peserta Famtrip Jepang Tidak Mau Pulang
Pulau Rinca di Labuan Bajo, adalah destinasi favorit. Banyak traveler dalam maupun luar negeri yang berkunjung kesana.
Editor: Content Writer
Pulau Rinca di Labuan Bajo, adalah destinasi favorit. Banyak traveler dalam maupun luar negeri yang berkunjung kesana. Keindahannya selalu memukau siapapun yang datang. Tak terkecuali peserta famtrip media dari Jepang yang bertandang pada 21-26 Juli 2019.
"Aduh, ini pemandangannya sangat indah, kami tidak mau pulang ke Jepang. Kami mau di sini saja. Kami ingin tinggal dengan binatang langka dunia ini (Komodo,Red)," kata Perwakilan Osaka Asian Film Festival Office, Aya Otoi, yang diamini perwakian Japan Muslim Support Association, Machiko Matsumoto.
Kemenpar memang mengemas Famtrip dengan sangat cantik. Para peserta diajak tracking dan menikmati keindahan Pulau Rinca yang didalamnya hidup Komodo. Kegiatan ini merupakan kegiatan hari pertama.
Seperti diketahui, Pulau Rinca menyuguhkan wisata petualangan yang memukau. Ada wisata tracking untuk mengeksplorasi pulau tersebut. Jalur tracking yang tersedia mulai dari tracking pendek, medium hingga panjang. Semua bisa dipilih wisatawan.
Di sepanjang jalur tracking, wisatawan akan ditemani pemandangan indah. Berupa jajaran perbukitan dan hamparan laut biru. Bukit ini akan kering dan bewarna kuning di saat musim kemarau. Di masuk musim penghujan, bukit ini akan berubah warna menjadi hijau.
Di sela-sela perjalanan tracking, wisatawan akan menemukan puncak bukit yang memiliki pemandangan khas Pulau Rinca. Hamparan laut biru dipadukan dengan perbukitan eksotis semakin menambah keindahan Pulau Rinca. Sungguh memanjakan mata setiap pengunjungnya.
Perwakilan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Osaka-Jepang, Nusiaga Putri mengatakan, kerjasama antara KJRI Osaka dengan Kemenpar sangat cerdas. Karena peserta famtrip yang diundang merupakan wakil dari anak-anak millenial di Jepang.
"Banyak anak muda di Jepang yang tidak tahu Indonesia dan destinasi-destinasi terbaiknya. Tentu saja Famtrip ini akan memviralkan keindahan Indonesia kepada segmen yang tepat di Jepang. Kemenpar dan KJRI sudah menangkap ini dan kami lakukan di Famtrip ini," kata Nusiaga Putri.
Untuk hari pertama, Putri sangat menyanjung Pulau Rinca yang sungguh luar biasa. Destinasi ini bakal menjadi favorit wisatawan Jepang yang berlibur ke Indonesia.
"Banyak yang bisa ditawarkan di Pulau Rinca. Alamnya yang indah sungguh memukau. Belum lagi sang legendaris Komodo yang siap menyambut wisatawan datang. Ini menjadi atraksi menarik yang bisa dipasarkan ke wisatawan Jepang," kata Putri, Senin (22/7).
Bagi Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya, famtrip ini sangat strategis untuk menggenjot kembali angka kunjungan wisatawan Jepang. Sepanjang Januari hingga Desember tahun lalu, jumlah wisatawan Jepang ke Indonesia mengalami penurunan 7,45% dibandingkan periode sama pada 2017.
Torehannya, Jepang hanya memasok 530.573 wisman pada tahun 2018. Sedangkan pada 2017 mampu mencatat 573.310 wisman.
Padahal, spending wisman Jepang cukup besar. Begitu juga lama berkunjungnya juga cukup baik. Sekali berkunjung ke Indonesia, wisatawan Jepang pada umumnya menghabiskan waktu enam hari hingga seminggu. Mereka mengeluarkan uang rata-rata sebesar USD 1,013 per visit.
"Latar belakang ini menjadi pendorong Kemenpar dalam meningkatkan berbagai upaya promosi pariwisata Indonesia di Jepang. Ya seperti halnya famtrip yang kita gelar ini. Ditambah lagi, tahun ini Kemenpar menargetkan 690.000 kunjungan wisatawan asal Jepang. Tentunya upaya maksimal akan terus kita kembangkan," ucap Nia yang didamping Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional II, Ardi Hermawan.
Terpisah, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan famtrip kali ini sangat tepat sasaran. Mengundang media dan blogger Jepang merasakan sensasi berwisata yang menyenangkan, diyakini bakal menimbulkan efek domino yang positif bagi pariwisata Labuan Bajo.
“Biarkan mereka menyentuh langsung, merasakan langsung, dipulikasikan di sosial media dan media dengan baik, diceritakan dengan baik, viral dan berdampak kepada wisatawan Jepang,"harap Menpar Arief Yahya. Seperti diketahui, Labuan Bajo saat ini merupakan destinasi super prioritas yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.
"Ini akan memantik kunjungan ke Labuan Bajo juga. Saya yakin itu, karena media dan blogger ini mempunyai basis follower yang tidak sedikit. Pasti akan positif,” kata Menpar Arief Yahya yang membawa Kemenpar No 1 dan terpilih sebagai #TheBestMinitryOfTourism2018 se Asia Pacific di Bangkok, 20 September 2018.(*)