Presiden ICA Tawarkan Kerja Sama Pengembangan Koperasi dengan Indonesia
President of International Co-operative Alliance (ICA) Mr Ariel Guarco, Regional Director of ICA-Asia dan Pasifik Mr Balu G Iyer, dan Perwakilan Youth
Editor: Content Writer
President of International Co-operative Alliance (ICA) Mr Ariel Guarco, Regional Director of ICA-Asia dan Pasifik Mr Balu G Iyer, dan Perwakilan Youth Global melakukan kunjungan ke beberapa negara di Asia dan Pasifik, termasuk Indonesia. Kunjungan tersebut untuk menjalin komunikasi dan menyerap aspirasi tentang koperasi di negara-negara yang dikunjungi.
Ariel Guarco dan rombongan diterima Deputi Bidang Kelembagaan Luhur Pradjarto, Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Emilia Suhaimi, dan Eva Sundari sebagai anggota Pengawas ICA, perwakilan Induk Koperasi Usaha Rakyat, serta Sekjen Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) menerima kunjungan tersebut, akhir pekan lalu.
Dalam pertemuan itu Ariel menyampaikan bahwa ICA memiliki kerja sama yang baik dengan berbagai organisasi internasional seperti ILO, United Nations, dan FAO.
"Jika ada program-program Kementerian Koperasi dan UKM RI terkait pengembangan koperasi yang membutuhkan kerja sama global, ICA dapat memfasilitasi," kata Ariel.
Ia berkeyakinan koperasi dapat berkembang lebih pesat lagi di Indonesia. Program-program pengembangan koperasi yang strategis oleh Kementerian Koperasi dan UKM dapat disinergikan atau mendapatkan dukungan dari program-program ICA. Selain itu, pertukaran informasi antara ICA dengan Kementerian Koperasi dan UKM terkait dukungan terhadap program Reformasi Total Koperasi.
Ariel menyebutkan bahwa ICA sedang menyusun rencana strategi untuk melanjutkan 5 pillars of the Co-operative Decade 2020, yaitu Participation, Sustainability, Identity, Capital, dan Legal Framework.
Dengan lima pilar tersebut, Ariel menyampaikan bahwa koperasi memiliki keunggulan dibandingkan dengan badan usaha lainnya. Koperasi memiliki prinsip dan nilai koperasi, hal ini merupakan bagian dari Identity Pilar yang menjadi perhatian ICA.
"Dari nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dimiliki koperasi, bagaimana nantinya koperasi bisa berdampak untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs)," ujar Ariel.
Artinya, kata Ariel, bagaimana koperasi dapat berperan sebagai agen yang membuat pembangunan ini lebih berkesinambungan, berkeadilan, merata dan berwawasan lingkungan.
Ariel Guarco pun mempertegas bahwa koperasi itu kuat, bukan kelompok marjinal. Menurut dia, saat ini terdapat 1,2 juta badan usaha koperasi dan 3 miliar orang anggota individu di dunia.
"Dengan mempersatukan koperasi, saya yakin koperasi bisa jadi mitra global utama dalam mewujudkan model pembangunan berkeadilan, demokratis, dan berkelanjutan," jelas Ariel.
Deputi Bidang Kelembagaan Luhur Pradjarto menyampaikan paparan terkait program pengembangan koperasi dan UKM di Indonesia, khususnya Reformasi Total Koperasi.
Setelah diadakan Reformasi Total Koperasi, kini menjadi 126.343 unit, yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu Koperasi Simpan Pinjam sebanyak 18.491 unit (14,64%) dan Koperasi Non-Simpan Pinjam sebanyak 107.852 unit (85,35%).
Kontribusi koperasi di Indonesia terhadap GDP Nasional mengalami peningkatan yang cukup besar, dimana pada tahun 2014 sebesar 1,71% meningkat menjadi 5,1% di tahun 2018.