Kemarau Tak Menghalangi Gunung Kidul Panen Padi
Musim kemarau panjang tahun 2019 ini ternyata tidak menghalangi petani di seluruh wilayah Indonesia khususnya di Gunung Kidul Provinsi DI Yogyakarta m
Editor: Content Writer
Kepala Desa Ponjol, Gunung Kidul, Arif Al Fauzi menyatakan Program BTS yang dimulai tahun 2017 ini telah memberikan nyata, yakni mampu meningkatkan produktivitas padi. Buktinya, di luas hamparan 50 ha, produktivitas bisa meningkat dari sebelumnya 6 hingga 8 ton/ha menjadi 9,2 ton/ha berkat adanya Program BTS.
"Tidak hanya peningkatan panen, tapi juga disini kualitas tanah lebih baik dari PH 3 sampai 4 bisa naik jadi 5," katanya.
Arif mengakui aplikasi dolomit dan pupuk organik mampu membantu memperbaiki struktur tanah dan tanah akan lebih tahan dari serangan hama. Bahkan adanya refugia di pematang mampu memperbaiki ekosistem sehingga dapat melestarikan musuh alami.
"Begitu pun lahan menjadi lebih baik dan tidak tercemar residu pestisida berlebihan," akuinya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Drajat mengharapkan pengawalan dan pendampingan yang intensif untuk kegiatan ini. Pasalnya, budidaya padi merupakan program prioritas sektor pertanian Gunung Kidul.
"Kami dari kabupaten Gunungkidul tetap memprioritaskan padi dan dengan cerita dari Pak Kades tadi pastinya memberi semangat petani disini untuk tetap berproduksi," cetusnya.
Pada kunjungan ini, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menyerahkan bantuan ke beberapa petani. Sultan berpesan pentingnya etos kerja.
"Silahkan Pak Kades di 3 desa ini berkirim surat ke saya apa yang dibutuhkan, dan saya akan memberi kesempatan untuk kita dialog lagi membahas kepentingan desa ini ke depan," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.