Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dibuka Menpar, Hadiah Besar Menanti Juara Festival Pacu Jalur 2019

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menaikan hadiah juara menjadi Rp100 Juta. Belum lagi tambahan bonus sekitar Rp275 Juta.

Editor: Content Writer

Festival Pacu Jalur 2019 dijamin lebih seru. Sebab, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menaikan hadiah juara menjadi Rp100 Juta. Belum lagi tambahan bonus sekitar Rp275 Juta.

Festival Pacu Jalu 2019 digulirkan Rabu (21/8). Lokasinya di Tepian Narosa Teluk Kuantan, Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Openingnya dilakukan spesial oleh Menpar.

“Festival Pacu Jalur ini sangat bagus. Bukan sekedar perlombaan, tapi ada pelestarian seni dan budaya khas Kuansing. Untuk sekarang dan seterusnya, hadiah juara dinaikan menjadi Rp100 Juta. Besarnya nilai hadiah ini menandakan Festival Pacu Jalur sangat bergengsi. Kami yakin, perlombaan akan berjalan lebih meriah,” ungkap Menpar Arief Yahya, Rabu (21/8).

Pada tahun sebelumnya, juara Lomba Pacu Jalur hanya dibenderol Rp5 Juta. Festival semakin menarik dengan guyuran bonus dari beberapa donatur. Menggunakan uang pribadi, Gubernur Riau Syamsuar membuka koceknya hingga Rp100 Juta. Sedangkam Wakil Bupati Kuansing H Halim mengalirkan Rp175 Juta dari rekeningnya pribadinya. Nantinya setiap Jalur (perahu) mendapatkan subsidi Rp1 Juta.

“Dengan atraksi luar biasa seperti ini, aliran wisatawan akan semakin positif. Artinya, pariwisata di Kuansing dan Riau akan terus berkembang. Khusus Riau, destinasi ini luar biasa karena pertumbuhan wisman setiap tahunnya sekitar 50%. Jumlah itu akan terus bertambah, apalagi Malaysia Airlines akan membuka poros baru Kuala Lumpur-Pekanbaru,” terangnya yang juga Menpar Terbaik di ASEAN.

Festival Pacu Jalur sudah berusia 116 tahun. Tahun ini, jumlah peserta mencapai 175 Jalur. Mereka berasal dari 3 wilayah di Riau. 154 Jalur dari tuan rumah Kuansing. Selain itu, ada juga 20 Jalur yang datang dari Indragiri Hulu (Inhu). Untuk Kota Pekanbaru mengirimkan 1 Jalur sebagai perwakilannya.

Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, Menpar selalu berkomitmen memajukan pariwisata Riau secara keseluruhan.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Menpar atas seluruh dukungannya. Pak Mentri ini luar biasa dan selalu berkomitmen memajukan pariwisata di seluruh wilayah Riau. Kehadirannya di Kuansing ini tentu sangat menggembirakan. Kami tetap berharap, Festival Pacu Jalur kembali masuk CoE 2020. Sebab, di situ ada nilai konservasi budaya,” kata Syamsuar.

Wakil Bupati Kuansing H Halim mengatakan jika Festival Pacu Jalur adalah pesta rakyat. Wajar bila event ini selalu ramai oleh wisatawan. Pembukaan saja sudah ramai. Apalagi, hadiah juara tahun ini melonjak tinggi menjadi Rp100 Juta.

“Semua pasti akan berlomba secara sportif menjadi yang terbaik. Persaingan inilah yang menarik bagi perhatian wisatawan. Kami juga menggelar beragam seni dan budaya hingga kuliner,” ujar H Halim

Pembukaan festival diawali oleh Tari Persembahan Somba Sarano. Tarian tersebut dibawakan oleh masing-masing 10 penari putra/putri. Penari putra lengkap membawa pedang dan tameng. Warna kekinian ditampilkan Drum SD 002 Benai, Teluk Kuantan, yang menampilkan 2 lagu.

“Kualitas dan totalitas yang ditampilkan Festival Pacu Jalur selalu luar biasa. Hadiah besar dan trofi ini menjadi parameter kualitas event tersebut. Dengan segala potensi yang dimilikinya, pariwisata Kuansing akan terus tumbuh. Ujungnya kesejahteraan bagi masyarakat luas,” papar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani.

Festival Pacu Jalur 2019 juga merilis konten kolosal Tari Bakasiah Sayang Air. Tarian tersebut dibawakan oleh 110 penari yang berstatus pelajar SD dan SLTP se-Kuansing. Menarik perhatian wisatawan, tarian tersebut sarat dengan pesan konservasi lingkungan. Sebab, alurnya menceritakan kondisi air Batang (Sungai) Kuantan.

Dikisahkan, Batang Kuantan dahulu berair jernih. Namun, kini airnya menjadi keruh. Padahal, Batang Kuantan menjadi urat nadi bagi masyarakat.

Gambaran ini dideskripsikan melalui peralatan tarian yang dibawa. Ada Posok yang menggambarkan sungai menjadi tempat menangkap ikan, termasuk Dulang Ome sebagai penegas tambang emas. Ada juga Copa (ember), Benen (ban), dan Dayung Pacu Jalur.

“Festival Pacu Jalur 2019 lebih meriah. Antusiasme publik sangat luar biasa. Dengan profil besarnya arus wisatawan seperti ini, Festival Pacu Jalur akan menjadi trigger ideal bagi perekonomian di sana. Dengan kenaikan hadiah juara, kami optimistis jumlah peserta Jalur tahun depan akan lebih banyak lagi. Potensi wisatawannya juga pasti lebih besar,” tutup Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati.(*)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas