Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kolaborasi dengan Antam, Disnakertrans Kalbar Latih Warga Sanggau Membatik dan Seni Peran

Dalam upaya pelestarian batik nasional, Disnakertrans Kalimantan Barat bersama PT Antam (Tbk) melalui program tanggung jawab sosial perusahaan memberi

Editor: Content Writer
zoom-in Kolaborasi dengan Antam, Disnakertrans Kalbar Latih Warga Sanggau Membatik dan Seni Peran
Kementerian Ketenagakerjaan
Disnakertrans Kalbar bersama PT Antam (Tbk) memberikan pelatihan dan pelestarian seni budaya batik dan seni peran di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Rabu (18/9/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, SANGGAU - Dalam upaya pelestarian batik nasional, Disnakertrans Kalimantan Barat bersama PT Antam (Tbk) melalui program tanggung jawab sosial perusahaan memberikan pelatihan dan pelestarian seni budaya batik dan seni peran di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Rabu (18/9/2019).

Pelatihan dan pelestarian seni budaya batik dan seni peran ini diikuti oleh 75 orang peserta, yang terdiri dari 50 perserta membatik dan 25 peserta seni peran.

Baca: Didukung Kemnaker, Pemda Bandung Barat Luncurkan Pelatihan Wirausaha dan Tenaga Kerja

Dalam pelatihan tersebut, PT Antam berkolaborasi dengan pakar batik Adhitya Yusma meningkatkan kompetensi masyarakat khususnya wanita dan pemuda dengan membatik “Borneo Batik Series” serta pelatihan seni peran kepada kaum millenial.

Disnakertrans Kalbar 2
Disnakertrans Kalbar bersama PT Antam (Tbk) memberikan pelatihan dan pelestarian seni budaya batik dan seni peran di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Rabu (18/9/2019).

"Program ini bertujuan selain untuk melestarikan budaya batik Indonesia, sekaligus juga sebagai peningkatan percaya diri melalui seni peran dalam mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat, " kata Kadisnakertrans Kalimantan Barat, Ignasius IK.

Ignasius menegaskan, tema Borneo Batik Series dipilih untuk memperkenalkan keindahan unsur Borneo dalam setiap motif dengan batik tulis, cap kombinasi, jumputan dan lainnya. "Sedangkan ke depannya akan dikombinasikan menjadi motif khas daerah, " kata Ignasius.(*)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas