Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pekan Nasional Keselamatan Jalan untuk Tingkatkan Kesadaran Melalui Edukasi Keselamatan Jalan

Menurut data Kepolisian Indonesia, 3 sampai 4 orang/jam meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. Bahkan, korban kecelakaan lalu lintas di domin

zoom-in Pekan Nasional Keselamatan Jalan untuk Tingkatkan Kesadaran Melalui Edukasi Keselamatan Jalan
Ist
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menggelar Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2019 di Purwokerto, Minggu (6/10) lalu. 

TRIBUNNEWS.COM - Menurut data Kepolisian Indonesia, 3 sampai  4 orang/jam meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. Bahkan, korban kecelakaan lalu lintas di dominasi oleh usia produktif. Untuk meningkatkan kesadaran pentingnya keselamatan berkendara dan menekan angka kecelakaan lalu lintas, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menggelar Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2019 di Purwokerto, Minggu (6/10) lalu.

Acara tersebut diselenggarakan sejak 2007 dan dilaksanakan setiap tahun oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Dalam pelaksanaannya, acara tersebut telah diselenggarakan di berbagai kota di Indonesia.

Baca: Sebelum Dipasarkan di Indonesia, Seluruh Kendaraan Wajib Lulus Uji di BPLJSKB Bekasi

Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi dalam sambutannya, mengatakan ia memiliki harapan yang besar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat ketika berlalu lintas di jalan raya.

“Di Indonesia, kecelakaan lalu lintas merupakan pembunuh terbesar nomor dua dengan rata-rata jumlah orang meninggal karena kecelakaan lalu lintas setiap jam sekitar tiga sampai empat orang. Berdasarkan data Indonesia Road Management System (IRMS) pada 2017, moda yang paling banyak mengalami kecelakaan adalah sepeda motor sebanyak 72%,” ujar Budi Setiyadi, Minggu (6/10) lalu.

Untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kendaraan bermotor, pihaknya mengadakan serangkaian kegiatan dan puncak acaranya digelar pada Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2019 di Purwokerto.

“Ya kami mengadakan serangkaian acara sebelum acara puncak (Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2019 di Purwokerto),” ujar Kasubdit Promosi dan Kemitraan Keselamatan, Ni Widaningsih, SE saat ditemui oleh Tribunnews.com di Jakarta, Kamis (3/10/2019) lalu.

Pada 2019 ini, rangkaian acara terdiri dari berbagai macam kegiatan, seperti Bersih-Bersih Perlengkapan Lalu Lintas Jalan, Pesta Siaga Keselamatan, Belajar Bareng Dirjen Perhubungan Darat, Sadar Lalu Lintas Usia Dini, Kampanye Keselamatan Jalan Kepada Siswa SMA, Vlog Kompetisi Generasi Peduli Keselamatan Jalan dan acara puncak Pekan Keselamatan Nasional 2019.  

Kasubdit Promosi dan Kemitraan Keselamatan, Ni Widaningsih
Kasubdit Promosi dan Kemitraan Keselamatan, Ni Widaningsih, SE saat ditemui oleh Tribunnews.com di Jakarta, Kamis (3/10/2019) lalu. TRIBUNNEWS/Dea Duta Aulia.
BERITA TERKAIT

Dalam rangkaian acara tersebut, Dirjen Perhubungan Darat memberikan perhatian lebih kepada siswa dan siswi sekolah untuk memberikan kesadaran keselamatan dalam berkendara. Hal tersebut dilakukan karena menurut data yang diperoleh Ditjen Perhubungan Darat 2018 terkait korban kecelakaan lalu lintas berdasarkan profil pelajar, sebanyak 16.276 siswa SD, 23.050 siswa SMP, 93.076 siswa SMA, dan 5.510 dari kalangan mahasiswa. Jika dibandingkan dengan data 2017, khusus siswa SMP mengalami peningkatan hingga 5%. Pasalnya pada 2017, angka kecelakaan lalu lintas yang dialami siswa SMP mencapai 21.933 siswa.

Untuk menurunkan angka kecelakaan tersebut, berbagai pihak perlu dilibatkan. Pasalnya jika tidak ada sinergi antar pihak-pihak terkait, angka kecelakaan lalu lintas sulit untuk diturunkan.

“Masalah keselamatan tidak berdiri sendiri, karena ada berbagai pihak yang terlibat untuk menyukseskan keselamatan dalam berkendara,” ujar Widaningsih.

Widaningsih menambahkan, pentingnya peran orang tua dalam membangkitkan kesadaran mengenai keselamatan dalam berkendara sejak dini.

“Sebagai contoh, jangan lah orang tua mengizinkan atau membelikan motor kepada anak yang masih belum memasuki usia yang tepat untuk mengendarai kendaraan,” ujarnya.

Tak hanya itu, pada Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2019, para pengendara kendaraan bermotor ditekankan untuk memperhatikan peralatan pendukung keselamatan dalam berkendara.

“Keselamatan adalah suatu keharusan. Setiap berkendara dengan sepeda motor kita harus menggunakan helm, tidak membonceng lebih dari satu penumpang dan tidak menggunakan telepon saat mengemudi,” ujar Budi Setiyadi.

Baca: Untuk Kendaraan Listrik, Kemenhub Beri Perhatian Lebih di Dua Aspek Ini

Bahkan, untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, Kementerian Perhubungan juga menggandeng APM untuk menyukseskan acara tersebut yang ditandai dengan penandatangan dua dokumen kerja sama terkait keselamatan.

Dokumen pertama, mengenai Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Ditjen Hubdat dengan Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen PAUD dan Dikmas Kemdikbud) tentang Pelaksanaan Program Keselamatan Transportasi Darat untuk Anak Usia Dini dan Masyarakat. Dan yang kedua, Kesepakatan Bersama (MoU) antara Ditjen Hubdat dengan PT. Astra International Tbk. tentang Aksi Keselamatan Lalu Lintas Jalan di Indonesia.

Di acara tersebut, selain mengkampanyekan mengenai keselamatan dalam berkendara, Ditjen Perhubungan Darat juga mengadakan kampanye mengenai kendaraan listrik. Pasalnya di acara tersebut, para penggunjung dapat menikmati dan merasakan kendaraan listrik motor. Hal terus dilakukan karena kendaraan listrik dinilai lebih efisien dalam menurunkan angka polusi udara.

“Kita juga melakukan pengenalan kendaraan listrik untuk motor dan pengunjung dapat mencobanya,” ujar Widaningsih.

Bahkan, untuk lebih memancing minat masyarakat dalam mengikuti acara tersebut, Ditjen Perhubungan Darat menghadirkan public figure, perlombaan untuk anak, cosplay superhero dan lainnya. Bahkan, di acara tersebut juga diadakan safety riding corner, game corner, pameran bus, periksa tes kesehatan, dan doorprize.

Di akhir acara, Budi Setiyadi menekankan agar semua pihak ikut berupaya menekan angka kecelakaan lalu lintas.

"Keselamatan lalu lintas adalah tanggung jawab kita bersama, bukan hanya pemerintah, bukan hanya masyarakat, tapi semua pihak harus disiplin berlalu lintas dan bekerja sama untuk membangun Indonesia yang lebih baik,” pungkas Dirjen Budi.

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas