Ahok Masuk BUMN & Ditolak Kelompok 212, Buya Syafi'i Maarif: Nggak Usah Didengar, Tunjukkan Prestasi
Buya Syafi'i Maarif mempertanyakan adanya kelompok yang menolak masuknya Ahok ke BUMN.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Buya Syafi'i Maarif, mantan ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menanggapi adanya penolakan dari publik terkait masuknya Ahok ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Publik siapa dulu, publik yang mana,"tanya Buya Syafi'i Maarif.
Salah satu wartawan menjawab pertanyaan Buya tersebut, ya dari kelompok 212.
"Biar saja nggak usah didengar tunjukkan prestasi, dan kejar nilai," ujar pria kelahiran Minangkabau ini.
Menurutnya Ahok adalah orang yang bisa memimpin.
"Saya rasa dia bisa memimpin. Gubernur saja bisa apalagi BUMN," ungkapnya.
Ahok Dikabarkan Akan Pimpin Pertamina atau PLN, Toto Pranoto: Tantangan Sektor Energi Sangat Besar
Terkait status Ahok sebagai mantan narapidana, Buya tidak mempermasalahkannya.
Karena menurutnya Ahok dipenjaran karena tahanan politik.
Buya mendukung jika Ahok menjadi pejabat Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Oke kenapa tidak," ujarnya ketika ditanya mengenai pendapat masuknya Ahok ke BUMN.
Ia menjelaskan jika Ahok pernah menjadi Gubernur dan dia berhasil.
Ketika ditanya mengenai status Ahok yang pernah menjadi narapidana kasus penistaan agama, Buya mengatakan Ahok telah banyak belajar ketika ditahan.
Ahok Segera Pimpin BUMN, Anggota DPR Deddy Sitorus Melihat Kuatnya Karakter Kepemimpinan dari Ahok
"Ya dia selagi di tahan banyak belajar terutama menjaga lidah," ungkapnya dilansir melalui Youtube Kompas.com, Sabtu (16/11/2019).
Buya Syafii Maarif menegaskan jika Ahok adalah sosok pekerja keras dan lurus orangnya.
Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bertemu dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir di kantor Kementerian BUMN, Rabu (13/11/2019).
Usai bertemu dengan Erick Thohir, Ahok mengaku bicara banyak hal mengenai BUMN.
"Intinya banyak bicara soal BUMN, saya mau dilibatkan di salah satu BUMN," ujar Ahok.
Mengenai pos dan jabatan yang akan dipegangnya di BUMN, Ahok belum bersedia menjawabnya.
"Saya cuma diajak masuk ke salah satu BUMN. Kalau untuk bangsa dan negara, saya pasti bersedia," ungkap mantan Gubernur DKI ini.
Ahok Akan Pimpin BUMN, Piter Abdullah Tak Bisa Nilai Apakah Akan Gagal atau Jadi Solusi bagi BUMN
Erick Thohir menyatakan, Ahok akan segera menduduki jabatan di sebuah perusahaan pelat merah.
"Segera, mungkin di awal Desember," ujarnya dilansir YouTube tvOneNews, Rabu (13/11/2019).
Ketika ditanya mengenai jabatan komisaris Pertamina yang gencar diisukan akan dipegang Ahok, Erick Thohir mengungkapkan belum bisa berkomentar mengenai hal tersebut.
Menurutnya, perlu banyak figur untuk membantu BUMN.
Ia juga menambahkan Ahok adalah sosok yang konsisten, sudah jelas track record-nya, dan diharapkan bisa membangun BUMN.
"Ya saya rasa beliau juga tokoh yang konsisten, yang sudah jelas track record-nya, dan bisa terus membangun," kata Erick pada awak media.
Saat ditanya mengenai kesediaan Ahok menjabat di sebuah perusahaan BUMN, Erick pun meminta wartawan untuk bertanya langsung pada eks Bupati Belitung Timur ini.
"Silakan tanya beliau, mustinya udah," tandas dia.
(Tribunnews.com/Faisal Abdul Muhaimin)