Pramono Anung: Proses Seleksi Ahok Jadi Komut Pertamina Panjang, Dilihat Berbagai Faktor
Pramono Anung, Sekertaris Kabenet mengungkapkan proses masuknya Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
Ahok Jabat Komut Pertamina, Muncul Video Haru Veronica Tan : Kok Nangis, Happy Dong Kan Udah Sukses
Ia juga mengatakan Ahok bisa bertugas di Pertamina hari itu juga maupun Senin (25/11/2019).
"Kalau Pertamina kan PT bukan Tbk, jadi bisa segera proses, bisa hari ini atau hari Senin," ujar Erick Thohir.
Ketika ditanya mengenai adanya penolakan terhadap Ahok masuk jajaran BUMN, Erick Thohir mengaggap itu hal biasa.
"Saya rasa kalau pro kontra bukan hanya pak Basuki saya sendiri ada pro kontra, Pak Chandra juga ada pro kontra," ungkapnya.
Menurutnya Ahok perlu diberi kesempatan untuk bekerja terlebih dahulu, kemudia lihat hasilnya.
Ia juga menambahkan terkadang semua suudzon tanpa melihat hasil.
"Yang penting sekarang kita kerja," katanya.
CEK FAKTA: Pertamina Sebut Gaji Ahok Rp 3,2 Miliar Hoaks, Ini Aturan Gaji untuk Komisaris Utama
Terkait isu yang beredar jika Ahok harus mundur dari partai politik jika menjabat di BUMN, Erick membenarkannya.
"Pasti semua komisaris di BUMN apalagi direksi harus mundur dari partai itu susah clear," ujar pria kelahiran Jakarta ini.
Dan hal itu sudah disetujui Ahok karena sudah diinformasikan sejak awal.
Menurutnya independensi dari BUMN sangat dipentingkan.
Ketika ditanya apa alasan menempatkan Ahok di Pertamina, Menteri BUMN ini berharap dengan dipilihnya Ahok target di Pertamina dapat tercapai.
Target itu adalah mengurangi impor migas.
Bukan berarti anti impor namun mengurangi frekuensi.
Karena itulah BUMN membutuhkan sosok pendobrak seperti Ahok.
(Tribunnews.com/Faisal Abdul Muhaimin)