Jalankan ‘Link and Match’ dengan Industri, Pendidikan Vokasi Optimistis Maju
Adapun program link and macth yang didorong mencakup penyelarasan kurikulum satuan pendidikan vokasi dengan industri hingga pendidikan pengajar.
Editor: Content Writer
Kedua, magang atau praktik kerja industri (prakerin) minimal satu semester atau lebih. Lalu, ketiga, terdapat mata pelajaran project base learning dan ide kreatif kewirausahaan selama 3 semester.
Keempat, SMK akan menyediakan mata pelajaran pilihan selama 3 semester, misalnya siswa jurusan teknik mesin dapat mengambil mata pelajaran pilihan marketing. Terakhir, terdapat co-culiculer wajib di tiap semester, misalnya membangun desa dan pengabdian masyarakat.
“Pada program SMK CoE 2020, kami juga telah memasukkan paket 8+1, sedangkan pada 2021 akan diluncurkan program SMK Pusat Keunggulan (PK), yakni penyempurnaan SMK CoE dengan melibatkan PTV untuk membina SMK,” jelas Wikan.
Adapun menyoal road map ke depannya, Ditjen Pendidikan Vokasi sendiri telah memiliki langkah-langkah strategis demi mencapai tujuannya, yakni :
1. Menciptakan SDM lulusan yang kompeten, unggul, dan sesuai dengan kebutuhan industri skala nasional maupun global.
2. Terjadi peningkatan produktivitas, inovasi, serta daya saing yang signifikan hingga memajukan pertumbuhan ekonomi.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan karir lulusan vokasi lebih baik.
4. Menciptakan generasi wirausaha yang tangguh dan inovatif.
5. Input peserta didik pendidikan vokasi harus passion dengan dunia vokasi.
6. Keterlibatan dunia industri dan kerja semaksimal mungkin.
7. Peningkatan soft skills dan karakter lulusan agar menjadi pembelajar mandiri sepanjang hayat.
8. Mampu menjawab tantangan kebutuhan kompetensi masa kini dan mendatang.
9. Riset terapan yang menghasilkan produk nyata yang dihilirkan ke pasar industri dan masyarakat. (**)