Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aksi Pangkalan PLP Tual Dalam Menjaga Keselamatan Pelayaran di Perairan Indonesia Bagian Timur

Guna melaksanakan tugas yang cukup berat, pihaknya selalu mengutamakan masalah keselamatan dan keamanan pelayaran menjadi prioritas utama.

Editor: Content Writer
zoom-in Aksi Pangkalan PLP Tual Dalam Menjaga Keselamatan Pelayaran di Perairan Indonesia Bagian Timur
dok. Kemenhub
Selain tugas utama dalam pengawasan di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran, pihak Pangkalan PLP Tual juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial masyarakat bekerja sama dengan Pemerintah Daerah. 

TRIBUNNEWS.COM - Luasnya perairan Indonesia terutama di wilayah Indonesia Bagian Timur sebagai jalur pelayaran bagi kapal-kapal asing maupun kapal dalam negeri menjadi tantangan tersendiri bagi Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Tual dalam menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan tersebut.

Menurut Kepala Pangkalan PLP Kelas II Tual, Harto, S Mn, guna melaksanakan tugas yang cukup berat tersebut, pihaknya selalu mengutamakan masalah keselamatan dan keamanan pelayaran menjadi prioritas utama dan tidak ada kompromi bagi semua kapal dan semua kegiatan operasional lainnya di wilayah kerjanya.

“Semua pihak harus menyadari bersama bahwa musibah atau kecelakaan di laut bisa terjadi kapan saja, dimana saja dan dialami oleh siapa saja. Jadi keselamatan pelayaran dan keamanan pelayaran itu menjadi tanggung jawab bersama,” kata Harto.

Harto menyadari bahwa wilayah perairan yang diawasi oleh Pangkalan PLP Kelas II Tual sangat luas yakni meliputi seluruh wilayah perairan Propinsi Maluku, Maluku Utara dan semua Propinsi Papua serta berbatasan dengan Kupang, Pulau Kambing, Kendari, Luwuk, Sorong, hingga Merauke.

Sementara untuk melaksanakan tugas pengawasan diwilayah tersebut, saat ini Pangkalan PLP Tual memiliki 6 (enam) unit kapal patroli, yakni 1 (satu) Kapal kelas I, KN. Kalawai-P117, 2 (dua) unit kapal kelas II yaitu KN. Salawaku-P213 dan KN. Parang-P202, 1 (satu) unit kapal kelas III, KN P 364, 1 (satu) unit kapal kelas IV, KN P 407 serta 1 (satu) unit Speed Boat dan Sea Rider. Sedangkan jumlah personil Pangkalan LP Kelas II Tual saat didukung oleh 114 orang.

Pihaknya selalu mengoptimalkan semua potensi Armada PLP Kelas Tual dan siap melakukan pengawasan kegiatan pelayaran di wilayah Indonesia Bagian Timur.

Menurut Harto, ada beberapa perairan di wilayah kerjanya yang perlu dilakukan pengawasan secara ketat, seperti di perairan Pulau Banda yang memiliki taman wisata dan biota laut, penyeberangan fery antar pulau di Maluku yang rawan kecelakaan, di Perairan Aru sering terjadi illegal fishing ataupun banyaknya illegal logging di daerah Seram Bagian Barat.

Berita Rekomendasi

Untuk itu, lanjutnya secara rutin pihaknya melakukan patroli di beberapa daerah yang menjadi target operasi Pangkalan PLP Tual seperti di wilayah penyeberangan kapal ferry yang memerlukan siaga bantuan SAR, di perairan sekitar Pulau Kei banyak kapal ikan, di wilayah pengeboran lepas pantai di Maluku Barat Daya dan tambang emas di Pulau Wetar yang rawan bahaya pencemaran dan kebakaran serta di perairan rawan keselamatan pelayaran akibat cuaca ekstrem seperti saat sekarang ini.

“Selain wilayah di atas masih ada beberapa perairan yang perlu dilakukan pengawasan yaitu daerah perairan yang rawan pencurian dan pengrusakan terhadap Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) dan di kawasan wisata Raja Ampat juga perlu dilakukan pengawasan dan pengamanan khusus, termasuk masalah perlindungan lingkungan maritim” jelas Harto.

Masih menurutnya, selain kegiatan patroli di wilayah yang rawan kecelakaan, guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan pelayaran, pihak Pangkalan PLP Kelas II Tual secara rutin juga memberikan sosialisasi keselamatan pelayaran kepada para pemilik kapal tradisional, masyarakat nelayan dan pesisir serta pengguna transportasi laut ukuran kecil.

Seperti yang dilakukan pada awal bulan Februari tahun 2021, pihaknya terjun langsung memantau sekaligus mensosialisasikan keselamatan pelayaran di wilayah pesisir Kepulauan Kei tepatnya di pesisir desa dullah darat, Kota Tual.

Sosialisasi keselamatan ini dilakukan mengingat sejak awal tahun 2021 ini sering terjadi kondisi cuaca ekstrem dan cuaca buruk yang sangat rawan dan berpotensi terjadinya kecelakaan di laut apalagi bagi kapal-kapal tradisional atau kapal nelayan.

“Kami selalu menghimbau agar tetap terhindar dari musibah yang tidak diinginkan di laut terutama karena adanya cuaca ekstrem dan angin kencang, maka sebelum kapal berlayar selalu memperhatikan kondisi cuaca, mesin, serta kelengkapan keselamatan pelayaran pada kapal seperti life jacket, baju pelampung dan lain-lain,” kata Harto.

Selanjutnya, Harto juga mengungkapkan bahwa selain tugas utama dalam pengawasan di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran, pihak Pangkalan PLP Tual juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial masyarakat bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, apalagi selama masa pandemi Covid-19 terutama dalam mendukung program pemerintah dalam meringankan beban masyarakat kurang mampu yang terdampak pandemi Covid-19.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas