Menko Airlangga: Doa Para Alim Ulama Menjadi Salah Satu Senjata Memuluskan Ikhtiar Bangsa
Selama masa pandemi, tokoh agama dan tokoh masyarakat berperan mendorong tingkat kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Selama masa pandemi, tokoh agama dan tokoh masyarakat berperan sangat penting untuk mendorong tingkat kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Peran tersebut juga terlihat dalam memberikan kepercayaan diri masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi yang dilakukan oleh Pemerintah.
Dalam upaya menyeimbangkan penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), serta memaksimalkan peran para Tokoh Agama di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri Forum Silahturahmi Ulama, khususnya dengan perwakilan Alim Ulama dan UMKM Pondok Pesantren (Ponpes) se-Sulawesi Selatan, di Makassar, Sabtu (12/03).
Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga mengatakan bahwa masyarakat tetap harus waspada dengan penyebaran virus Covid-19 dan konsisten dalam menjalankan protokol kesehatan 3M, sekali pun akibat dari varian Omicron tidak seberat varian Delta yang lalu.
Saat ini, Pemerintah terus mendorong kebijakan vaksinasi booster kepada seluruh lapisan masyarakat. Vaksin ini sebagai usaha untuk melindungi diri dan masyarakat dari penularan Covid-19, terutama bagi lansia dan yang memiliki penyakit bawaan (komorbid).
“Kami ucapkan terima kasih kepada para Alim Ulama Provinsi Sulsel yang telah mendukung Program Vaksinasi Covid-19 dengan mensosialisasikan bahwa vaksin itu halal dan aman. Kami mohon doanya dari para Alim Ulama dan pengurus Ponpes sekalian, agar kita dapat segera keluar dari krisis kesehatan ini dan segera dapat memulihkan ekonomi kita,” tutur Menko Airlangga dalam acara yang mengangkat tema “Peran Ulama Menggerakkan Ekonomi Keumatan dan UMKM di Sulawesi Selatan” tersebut.
Per 10 Maret 2022, kasus aktif di Provinsi Sulsel tercatat 1.753 kasus atau 8,95% dari total kasus sebanyak 140.613 kasus, terdiri dari kasus pasien yang sembuh sebanyak 126.446 (89,33%) dan 2.414 (1,71%) kasus kematian. Hal tersebut menjadi penyebab diterapkannya
Level 3 pada Provinsi Sulsel dengan transmisi komunitas Level 2, kapasitas respon terbatas, namun vaksinasi sudah memadai yakni total Dosis-1 umum yang sudah disuntikkan sebanyak 85,16%, Dosis-2 adalah 58,68%, dan Dosis-1 lansia adalah 67,62%.
“Saat ini, pandemi Covid-19 sudah masuk tahun ketiga, dan sekarang setelah adanya vaksin booster, maka banyak kegiatan sudah bisa dilakukan. Dalam kebijakan terakhir, Pemerintah sudah memutuskan bahwa pelaku perjalanan dalam negeri sudah tidak perlu melakukan tes PCR atau antigen kalau dia sudah menerima 2 kali dosis vaksin lengkap. Hal ini diharapkan bisa makin menggerakkan perekonomian,” papar Menko Airlangga.
Dari sisi ekonomi, laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulsel bergerak seiring pertumbuhan ekonomi nasional, yang ditunjukkan dengan angka pertumbuhan sebesar 7,89% (yoy) pada Kuartal IV-2021 tumbuh, lebih tinggi dari capaian nasional sebesar 5,02% (yoy).
Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah disiapkan sebesar Rp455,62 triliun, dan untuk menjaga kesejahteraan rakyat yakni dalam bentuk perlindungan sosial (perlinsos) disiapkan dana sebesar Rp154,76 triliun. Termasuk dalam program perlinsos, diberikan juga Program Bantuan Tunai-Pedagang Kaki Lima, Warung, dan Nelayan (BTPKLWN) kepada sekitar 2,7 juta penerima yang diutamakan untuk masyarakat di 212 kabupaten/kota yang menjadi prioritas dalam Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem.
“Kemiskinan ekstrem diharapkan dapat dikurangi secara maksimal di 2024. Pemerintah hadir dan berkomitmen mengurangi kesenjangan antara masyarakat mampu dengan mereka yang masih harus didukung daya belinya,” ujar Menko Airlangga.
Dalam mendukung ekonomi umat, dalam hal ini ekonomi Ponpes, Pemerintah juga sudah menyiapkan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro dan Mikro. Plafon KUR secara keseluruhan telah ditingkatkan menjadi sebesar Rp373,17 triliun pada 2022. Pemerintah juga telah membentuk Bank Syariah Indonesia yang penggabungan dari beberapa bank syariah.
“Dengan pertemuan dalam suasana yang baik pada hari ini, kami harapkan juga akan membawa hati kita untuk kerja bagi umat. Mari kita bahu-membahu bekerja serta berdoa supaya dapat segera keluar dari pandemi seiring pulihnya perekonomian nasional. Doa para Alim Ulama adalah salah satu senjata dalam memuluskan ikhtiar bangsa ini,” jelas Menko Airlangga.
Turut hadir dalam acara ini antara lain adalah Menteri Perindustrian, Anggota DPR RI, Ketua Umum MUI Provinsi Sulsel, Sekretaris Umum MUI Sulsel, Staf Ahli Gubernur Sulsel Bidang Kesejahteraan Rakyat-Subbidang Keagamaan, Wali Kota Parepare, Plt. Direktur Utama Bank Sulselbar, Wakil Kapolda Sulsel, Pendiri Bosowa Corp, Forkopimda Provinsi Sulsel, Ketua MUI Kabupaten/Kota se-Sulsel, Ketua Forum Silaturahmi Ulama Sulsel, serta Pimpinan Pondok Pesantren dan Ormas Agama Islam se-Sulsel. (*)