Optimalisasi Pemanfaatan Kapal Ternak untuk Kesejahteraan Hewan (Animal Welfare)
Sejak 2015 lalu, kapal ternak menjadi komitmen Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut untuk mendukung terciptanya animal welfare
Editor: Content Writer
Dirlala mengungkapkan berat susut ternak dengan adanya kapal ternak adalah kurang lebih 5 persen sehingga terjadi penurunan kurang lebih 10 persen bobot susut ternak dari ternak yang diangkut menggunakan kapal non ternak/kapal cargo biasa yang susut bobotnya mencapai 10-20 persen. Penurunan bobot susut ini memberikan manfaat kepada pemilik ternak secara tidak langsung.
"Fasilitas Kapal khusus Ternak sudah difasilitasi aspek kesejahteraan hewan (animal welfare). Hal ini sangat mempengaruhi susut bobot ternak yang lebih rendah. Dan konon dengan kenyamanan angkutan ternak yang diperoleh ternak akan meningkatkan kualitas daging," ungkapnya.
Kapal Ternak juga memiliki jadwal Trayek yang teratur membantu menumbuhkembangkan ekonomi masyarakat peternak di daerah sentra. Distribusi ternak dari wilayah sentra ternak untuk kebutuhan pasokan daging sapi di wilayah konsumsi menjadi lebih lancar. Sebelumnya, jadwal Trayek non Kapal Ternak sesuai permintaan penyewa saja, sehingga hanya pelaku usaha tertentu yang lebih dominan memperoleh kesempatan memasarkan ternak.
Adapun trayek Kapal Ternak saat ini adalah:
1. KM. Camara Nusantara 1/RT-1 : Kupang - Waingapu - Tanjung Priok – Kupang
2. KM. Camara Nusantara 3/RT-2 : Kupang -Wini -Atapupu - Tanjung Priok/Banjarmasin/Samarinda – Kupang
3. KM. Camara Nusantara 2/RT-3 : Kupang/Bima - Tanjung Priok - Kupang/Bima
4. KM. Camara Nusantara 4/RT-4 : Kupang – Wini – Atapupu - Samarinda/Balikpapan – Kupang
5. KM. Camara Nusantara 6/RT-5 : Kupang – Banjarmasin - Bima - Banjarmasin – Kupang
6. KM. Camara Nusantara 5/RT-6 : Kwandang – Tarakan - Balikpapan/Samarinda - Palu - Balikpapan/Samarinda - Kwandang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.