Bertemu Alumni Universitas Jayabaya, Bamsoet Dorong IKA Jayabaya Peduli Korban Gempa Cianjur
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berharap agar Ikatan Alumni Universitas Jayabaya (IKA Jayabaya) peduli terhadap Korban Gempa Cianjur.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berharap agar Ikatan Alumni Universitas Jayabaya (IKA Jayabaya) peduli terhadap Korban Gempa Cianjur. Hal demikian dikatakan saat dirinya hadir dalam Peluncuran Buku Alumni Univeresitas Jayabaya dan ID-Card IKA Jayabaya.
Ditegaskan Bamsoet, sapaan akrabnya, dalam acara yang digelar di Gedung Nusantara IV, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (23/11/2022).
“Selepas pertemuan ini mohon ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan sosial. Ada saudara-saudara kita yang tertimpa musibah di Cianjur seyogyanya selepas pertemuan ini IKA Jayabaya bergerak untuk melakukan bantuan-bantuan kemanusiaan," ucapnya.
Dalam acara yang dihadiri oleh Ketua Umum IKA Jayabaya H. Efri Jhonly serta ratusan anggota IKA Jayabaya, pria yang akrab dipanggil Bamsoet itu menuturkan alumni berperan sebagai katalisator yang memberikan dorongan, stimulan, dan motivasi dalam membentuk hubungan emosional yang kuat dan mendalam, baik dengan almamater maupun dengan masyarakat.
“Di sisi lain, alumni juga menjadi cerminan citra kampus, dan oleh karenanya, setiap alumni memiliki tanggung jawab moral untuk bersama-sama menjaga nama baik almamater di mata masyarakat”, ujarnya.
Politisi Partai Golkar itu menegaskan alumni juga dapat menjalankan peran sebagai kontributor, yang memiliki daya untuk menopang, menyokong, dan mengabdikan diri pada kepentingan alamamater dan masyarakat.
Dalam konteks ini, alumni dapat menjadi ”kepanjangan tangan” almamater untuk membangun dan memperluas jaringan kampus, serta membantu implementasi program-program kampus, khususnya yang dapat memberikan manfaat bagi kepentingan masyarakat luas.
Menurut Ketua DPR Ke-20 itu, alumni memiliki peran penting sebagai sumber referensi dan inspirasi, baik bagi komunitas akademis, khususnya pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, maupun bagi sesama alumni, khususnya dalam membangun jaringan.
Di samping itu, pada banyak kesempatan, forum informasi dunia kerja dan usaha (job fair) yang diselenggarakan oleh ikatan alumni, juga berperan banyak dalam membantu penyerapan angkatan kerja.
Lebih lanjut disampaikan, alumni adalah cadangan sumberdaya potensial yang dapat diberdayakan oleh almamater, mengingat alumni tidak hanya memahami seluk beluk almamater dengan baik, melainkan juga memiliki kedekatan emosional dan ikatan kebatinan yang kuat dengan almamater.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya menyampaikan pesan pembangunan sumberdaya manusia adalah kunci untuk mewujudkan kemajuan bangsa. Dalam konsepsi ini, investasi pada upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia menjadi teramat penting.
Meski demikian ditegaskan, pembangunan nasional tidak boleh semata-mata hanya dimaknai, dan di-representasikan, oleh maraknya bangunan infrastruktur fisik; tetapi juga harus bertumpu pada pembangunan manusia sebagai subyek dan sekaligus obyek pembangunan.
Salah satu tolok ukur pembangunan sumberday manusia dapat kita rujuk pada indeks pembangunan manusia (IPM) yang menggambarkan tingkat harapan hidup, pendidikan, dan standar hidup masyarakat.
Dirinya bersyukur IPM Indonesia cenderung selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun meskipun peningkatannya kecil. Sebagai gambaran, BPS mencatat, IPM Indonesia tahun 2022 mencapai 72,91 poin, atau meningkat sekitar 0,86 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 72,29 poin.