Kementerian Perhubungan dan IALA Jalin Kerja Sama Peningkatan SDM di Bidang Keselamatan Pelayaran
Budi mengungkapkan bahwa Deputi Sekjen IALA Omar Frits Eriksson menyampaikan apresiasi terhadap kerja keras Indonesia dalam mengembangkan Transportasi
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, yang diwakili oleh Direktur Kenavigasian Budi Mantoro dan Kepala Distrik Navigasi Kelas I Tipe B Tanjung Priok Raymond Ivan, telah menerima kunjungan dari Mr. Omar Frits Erikkson, Deputi Sekjen International Association of Marine Aids to Navigation and Lighthouse Authorities (IALA) sekaligus Dekan World Wide Academy (WWA) IALA pada hari Sabtu, 29 April 2023 di Distrik Navigasi Kelas I Tipe B Tanjung Priok.
Budi mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari surat yang dikirimkan oleh Direktur Kenavigasian terkait Peningkatan Kapasitas SDM di bidang penyelenggaraan keselamatan pelayaran, khususnya di bidang kenavigasian. Dalam pertemuan tersebut, pihaknya menyampaikan pentingnya dukungan SDM yang mumpuni untuk mendukung peningkatan keselamatan pelayaran di Indonesia yang memiliki banyak pelabuhan.
"Indonesia yang memiliki banyak pelabuhan perlu didukung oleh SDM yang mumpuni agar dapat mendukung peningkatan keselamatan pelayaran," ujar Budi, Minggu (30/4).
Selain itu, sebagai Anggora IALA sejak tahun 1975, peran serta aktif Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Maka dari itu, dukungan dari IALA dan World Wide Academy akan dapat mendorong terpenuhinya SDM yang bersertifikat internasional.
Pada kesempatan yang sama, Kadisnav Kelas I Tipe B Tanjung Priok Raymond Ivan menyampaikan perkembangan Distrik Navigasi Kelas I Tipe B sebagai BLU (BLUNav) dan bagaimana Visi dan Misi Pembangunan Maritim menuju Indonesia 2045.
Sebagai respon atas pertemuan itu, Budi mengungkapkan bahwa Deputi Sekjen IALA Omar Frits Eriksson menyampaikan apresiasi terhadap kerja keras Indonesia dalam mengembangkan Transportasi Laut, juga disampaikan bahwa peningkatan keselamatan pelayaran Indonesia sudah berada di jalan yang tepat, dan pengembangan SDM memang tidak mudah, namun bukan mustahil untuk dilaksanakan. Pemerintah Indonesia diharapkan selalu fokus dan memegang teguh komitmen untuk membangun dunia maritim.
Selanjutnya, Omar menyatakan bahwa untuk merealisasikan pengembangan SDM yang memenuhi standar internasional, setidaknya diperlukan 3 institusi pendidikan yang sudah terakreditasi oleh IALA.
"Kami juga menyampaikan perlunya dukungan dari IALA untuk menghilangkan status Indonesia sebagai 'Prioritas 1' beresiko tinggi yang dipublikasikan oleh WWA IALA. Deputi Sekjen IALA menyatakan akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membantu Indonesia dalam rangka menghilangkan status tersebut," tambah Budi.
Budi mengungkapkan bahwa Deputi Sekjen IALA telah menyatakan akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membantu Indonesia dalam rangka menghilangkan status 'Prioritas 1'.
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut, akan disusun MOU antara Kementerian Perhubungan dan IALA sebagai bentuk komitmen ke-dua belah pihak dalam rangka pengembangan SDM di bidang keselamatan pelayaran.
Dalam kesempatan tersebut, Deputi Sekjen IALA berkesempatan melakukan peninjauan ke beberapa sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Disnav Kelas I Tipe B Tanjung Priok, yaitu Workshop dan VTS serta meninjau langsung Kapal Induk Perambuan yang dimiliki oleh Disnav Kelas I Tipe B Tanjung Priok.
Turut hadir pula dalam pertemuan yaitu perwakilan dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran (BP3IP).(*)