Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lestarikan Tradisi Dayak Deah, Mesiwah Pare Gumboh Sukses Digelar Selama Tiga Hari

Acara tradisi masyarakat adat "Mesiwah Pare Gumboh" di Kabupaten Balangan, Kalsel sukses dilaksanakan selama tiga hari pada tanggal 22-24 Juli lalu.

Editor: Content Writer
zoom-in Lestarikan Tradisi Dayak Deah, Mesiwah Pare Gumboh Sukses Digelar Selama Tiga Hari
Istimewa
Salah satu pertunjukan tari yang digelar dalam acara tradisi Mesiwah Pare Gumboh (MPG). 

Dipimpin oleh seorang kepala adat, rangkaian ritual Tawas Jaa terdiri dari membakar kemenyan, memercikan air. dan merapalkan mantra. Perahu yang membawa sesajen kemudian diarak menuju sungai di belakang Balai Adat untuk dihanyutkan.

"Saat itu, suasana saat proses ritual Tawas Jaa dilakukan, suasananya seperti ada kekuatan magis. Dan, sangat sakral," tuturnya.

Salah satu rangkaian adat dalam acara tradisi Mesiwah Pare Gumboh yang digelar mulai Jumat (21/7/2023) hingga Minggu (23/7/2023) lalu.
Ritual Tawas Jaa yang dilakukan pada Sabtu (22/7/2023), sebagai rangkaian acara tradisi Mesiwah Pare Gumboh.

Baca juga: Anak Muda PYCH Binaan BIN Rancang Busana untuk Papua Street Carnival Kemenparekraf

Kegiatan pada hari Minggu (23/7/2023) merupakan kegiatan puncak tradisi masyarakat adat Dayak Deah. Sebelumnya, beberapa ritual yang dilakukan, di antaranya ritual Nyerah Ngemonta yang merupakan penyerahan hasil panen yang masih mentah dari masyarakat kepada pelaksana ritual. Kemudian diikuti dengan ritual Ngemonta, yakni ritual penyampaian hasil panen yang dilakukan oleh pemimpin ritual kepada Sang Pencipta dalam bentuk hasil panen yang masih mentah.

Sebagai informasi, Desa Liyu atau “Desa Wisata Liyu Maeh Wa Otau” merupakan sebuah Desa Wisata berbasis masyarakat atau Community Based Tourism (CBT) yang sangat kental dengan tradisi dan budaya Dayak Deah yang merupakan suku asli Pegunungan Meratus.

Terdapat beberapa jenis wisata dan potensi di Desa Liyu yang dikelola bersama Pokdarwis Rano Liyu, seperti Sungai Watu Badinding, Lewoyu Bahatn, Goa Telaga Dewa, Goa lihan, Air terjun, Sumber Air Panas dan lainnya.

Aktivitas yang bisa dilakukan di Desa Liyu juga beragam, mulai dari aktivitas seni budaya, pembuatan Kopi Liyu, Pasak Bumi, pembuatan baju dari Kulit Kayu, aktivitas minat khusus dan beragam aktivitas di alam yang di dukung dengan Selain alam dan budaya juga terdapat aneka souvenir, dan kuliner lokal Desa Liyu.

Baca juga: Kemenparekraf Dorong Kebangkitan Ekonomi dan Terbukanya Lapangan Kerja

Di hadapan Inspektur II Kemenparekraf RI, Kamal Rimosan dan Bupati Balangan Abdul Hadi sebelum pembukaan MPG-5 secara resmi pada Jumat (21/7/2023) lalu, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Gubernur Kalsel Sulkan mengatakan, tradisi Mesiwah Pare Gumboh adalah identitas suku Dayak Deah yang harus dijaga dan dilestarikan. 

Berita Rekomendasi

Tradisi ini bukan sekadar ritual adat atas hasil panen, melainkan terdapat prosesi yang mengandung pesan-pesan simbolis dan doa-doa yang bermakna bagi kehidupan. Sulkan juga berharap event seperti Mesiwah Pare Gumboh mampu memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat demi terwujudnya Kalsel maju, makmur, sejahtera, dan berkelanjutan.

”Mari bersama-sama kita lakukan pembenahan fasilitas wisata dengan kesadaran memelihara dan menjaganya dengan baik agar manfaat yang diperoleh dapat berkelanjutan,” katanya.

Selain Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, Muhammad Syariduddin, pembukaan MPG-5 kemarin juga dihadiri Tim penilai Wana Lestari dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wahyudi, dan Community Relations Insight and Engagement Section Head, Fajerianur Mus’adi serta tim event daerah wilayah Kalimantan, Theresia Ria.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas