Peringati Hari Nusantara 2023, Tidore Kepulauan Didorong jadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
Hari Nusantara 2023 diyakini menjadi momentum Tidore Kepulauan makin dikenal tidak hanya di dalam negeri tapi juga dunia.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Puncak Hari Nusantara (Harnus) 2023 berlangsung pada 10-13 Desember 2023. Pada momen istimewa tersebut, Pemerintah mendorong Tidore Kepulauan untuk menjadi salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat puncak peringatan Harnus 2023 di kawasan wisata Pantai Tugulufa, Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara (Malut), Rabu (13/12/2023).
"Oleh karenanya, Kepulauan Tidore akan didorong menjadi salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional," kata Budi Karya Sumadi.
Itulah mengapa perayaan Harnus 2023 sengaja dipusatkan di salah satu wilayah Timur Indonesia yang memiliki kekayaan dan pemandangan alam memukau tersebut. Pada puncak acara Hari Nusantara 2023 digelar demonstrasi paramotor, pagelaran tari kolosal, sailling pas, parade perahu nelayan, dan penampilan grup band Slank. Turut hadir adalah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali.
Mengusung tema 'Merajut Konektivitas Nusantara dan Ekonomi Maritim dari Titik Nol Jalur Rempah', Harnus 2023 diyakini menjadi momentum Tidore Kepulauan makin dikenal tidak hanya di dalam negeri tapi juga dunia.
Baca juga: Menhub Prediksi Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Bakal Padat Saat Libur Nataru
Hari Nusantara, kata Budi, juga menjadi momentum Indonesia untuk memperingati keragaman budaya, kenusantaraan, rasa persaudaraan, mendorong pariwisata domestik, serta meningkatkan gotong royong dan semangat dengan memahami arti penting wawasan nusantara.
Momen Hari Nusantara juga menjadi pendorong semangat bagi masyarakat, terutama masyarakat Indonesia bagian timur untuk melesat maju membangun peradaban.
Menurut Menhub, hal ini juga selalu menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebagai negara yang memiliki keragaman budaya dan kekayaan maritim, sesuai dengan intruksi Presiden bahwa Indonesia terus membangun dari pinggiran, melalui peningkatan peran dan daya saing daerah.
"Kegiatan ini memastikan bahwa pembangunan nasional tidak hanya terpusat. Tapi harus di seluruh pelosok nusantara," katanya.
Menhub pun menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan konektivitas antarpulau di seluruh wilayah tanah air.
Sebagai negara maritim yang memiliki luas perairan sebanyak 3,2 juta kilometer atau sekitar 63 persen dari seluruh wilayah Indonesia, upaya pemerintah mendorong peningkatan konektivitas antarpulau menjadi suatu keharusan.
Konektivitas menjadi suatu keharusan di sektor kelautan dan maritim. Pada 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat bahwa jumlah pulau yang dimiliki Indonesia mencapai 17.001 pulau. Enam di antaranya merupakan pulau besar.
“Ini menjadi suatu keharusan untuk meningkatkan dan membangun sektor perekonomian bangsa. Sesuai dengan tema Merajut Konektivitas Nusantara dan Ekonomi Maritim dari Titik Nol Jalur Rempah. Ini pun harus diingat dan kita maknai bersama dan bahwa rempah-rempah Tidore menjadi salah satu pusat kegiatan yang penting di Indonesia," jelas Budi.
Karenanya, pada kesempatan ini, Menhub Budi juga secara khusus meminta seluruh Masyarakat Maluku Utara bahu membahu membangun daerah.