TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pemudik kini mulai bertolak ke kampung halaman menggunakan berbagai jenis transportasi, termasuk mudik melalui jalur laut dengan kapal KM Kelud.

KM Kelud berlayar sejak Jumat (29/3/2024) lalu dari Tanjung Priok, Jakarta Utara dan melayani pemudik dengan rute Pelabuhan Tanjung-Batam-Karimun-Belawan.

Perjalanan memakan waktu tempuh selama 30 jam menuju pelabuhan Batu Apar yang ada di Batam.

Meski tergolong lama, namun penumpang tetap bisa merasakan perjalanan mudik yang ceria dan penuh makna sambil menikmati fasilitas bioskop mini yang ada di dek dua kapal di bagian depan.

Bioskop mini tersebut berkapasitas 30-an penonton. Bagi pemudik yang ingin menikmatinya cukup membeli karcis seharga Rp 25.000 yang ada di dek tiga.

“Satu film itu rata-rata 1 jam 30 menit. Dan filmnya ada genre horor dan juga action,” kata Afni Agustinus (41) selaku koordinator Seanema film, Sabtu (31/3/2024).

Dalam sehari, jadwal penayangan film dimulai pukul 09.00 WIB, kemudian siang pukul 13.00 WIB, dan terakhir pada malam pukul 19.00 WIB.

Afni mengatakan, setiap jam penayangan, cukup banyak pemudik yang menikmati waktu dengan menonton di bioskop mini tersebut.

Kata Afni, sejak Agustus 2023 lalu, bioskop mini yang ada di kapal KM Kelud ditata layaknya bioskop pada umumnya.

Dari pantauan di lapangan, tampak kursi di desain tiga barisan di sebelah kiri, dan tiga barisan di sebelah kanan. Kursi yang ada di belakang barisan pertama memiliki ketinggian yang berbeda-beda sehingga tidak menghalangi penonton yang ada di belakang.

Saat film ditayangkan, alur cerita film semakin terasa nikmat saat ada hempasan ombak yang membuat kursi mendapat sedikit getaran. Ditambah lagi ruangan yang nyaris kedap suara membuat suasana semakin seru.

Sensasi nonton bioskop di kapal juga dirasakan oleh Muhayat (22), yang mudik ke Kepulauan Riau dan memilih turun di batam.

“Seru sih, dan waktu di kapal tidak terasa. Ini pertama kali saya nonton bioskop di kapal, dan seru,” katanya.

Selain fasilitas bioskop, pemudik juga dapat menikmati fasilitas lain, seperti PlayStation 4 yang jaraknya hanya satu meteran dari pintu bioskop.

PlayStation ini dapat dimainkan dengan harga Rp 20.000 per jamnya. Beberapa aneka permainan yang tersedia, antara lain bola, taken, GTA, dan masih banyak lagi.

Muhayat pun tak melewatkan permainan yang ia sukai sejak kecil tersebut. Meski merasa nyaman dengan dua fasilitas hiburan yang ada, ia berharap layanan permainan game tersebut bisa di tingkatkan.

Saat bermain, ia dan teman-temannya hanya duduk beralaskan karpet. Ia berharap ke depan bisa duduk di kursi sembari memainkan stik dengan jari. “Harapannya sih PS (PlayStation) juga dibanyakin,” katanya sembari tertawa.(*)

Baca juga: Bukan Gelombang, Mualim 1 KM Kelud Ini Sebut Homesick Jadi Tantangan Pelaut