Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lestari Moerdijat: Peta Jalan Pendidikan Harus Jadi Acuan untuk Mewujudkan SDM yang Berdaya Saing

Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat mendorong agar Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2025-2045 yang diluncurkan Bappenas menjadi acuan peningkatan SDM.

Editor: Content Writer
zoom-in Lestari Moerdijat: Peta Jalan Pendidikan Harus Jadi Acuan untuk Mewujudkan SDM yang Berdaya Saing
Istimewa
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat membuka acara bedah buku berjudul Theology Of Hope: Mengejar Kaki Langit karya Prof. Komaruddin Hidayat di Auditorium NasDem Tower Jakarta, Jumat (1/11/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meluncurkan Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2025-2045, sebagai bagian dari implementasi Visi Indonesia Emas 2045 pada bulan Oktober 2024 lalu.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan bahwa peta jalan pendidikan harus mampu menjadi acuan para pemangku kepentingan di Indonesia untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) nasional yang berkarakter dan berdaya saing di masa depan. 

"Peta jalan pendidikan itu harus bisa dipahami untuk kemudian dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pemangku kepentingan dalam proses pembangunan pendidikan nasional yang lebih baik di masa depan," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya Minggu (3/11). 

Berdasarkan Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2025-2045 tersebut, ada 7 muatan arah kebijakan di bidang pendidikan di Indonesia, yaitu:
Percepatan Wajib Belajar 13 Tahun (1 Tahun Pendidikan Prasekolah dan 12 Tahun Pendidikan Dasar dan Menengah); Pemerataan akses pendidikan tinggi berkualitas dan pengembangan science, technology, engineering, arts, mathematics (STEAM); Peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran; Pemenuhan layanan pendidikan pesantren dan pendidikan keagamaan yang berkualitas; Peningkatan produktivitas, daya Ssaing, dan kemampuan kerja;  Penguatan pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan berkualitas, serta penguatan sistem tata kelola pendidikan. 

Menurut Lestari, agar para pelaksana di sektor pendidikan dapat memahami peta jalan yang dibuat pemerintah tersebut, upaya sosialisasi terkait bagaimana peta jalan tersebut dapat dilaksanakan secara teknis di lapangan harus segera dilakukan. 

Baca juga: Lestari Moerdijat: Memelihara Harapan Jadi Proses Penting dalam Gapai Tujuan Bersama

Rerie, sapaan akrab Lestari berpendapat jangan sampai peta jalan pendidikan itu dibuat hanya sekadar memenuhi perintah undang-undang semata.

Lebih penting daripada itu, tegas Rerie, sapaan akrab Lestari, adalah bagaimana peta jalan pendidikan tersebut benar-benar dapat menjadi acuan dalam membangun pendidikan nasional yang lebih baik. 

Berita Rekomendasi

Melalui peta jalan tersebut, ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, sejatinya pemerintah antara lain harus mampu mengakselerasi partisipasi pendidikan berkualitas dan berkeadilan, mendorong percepatan Wajib Belajar 13 Tahun, 1 tahun pendidikan prasekolah dan 12 tahun pendidikan dasar dan pendidikan menengah, serta mengefektifkan pengalokasian dan pemanfaatan 20 persen anggaran pendidikan.

Rerie mendorong agar para pemangku kepentingan, baik pemerintah dan masyarakat, dapat bersama-sama memahami peta jalan yang ada, sehingga upaya untuk mengakselerasi proses pembangunan di sektor pendidikan dapat direalisasikan dengan sebaik-baiknya. 

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas SDM nasional menjadi lebih baik dapat secara konsisten direalisaskan agar cita-cita para pendiri bangsa mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dapat tercapai. 

Baca juga: Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat: Keberlangsungan Industri Media Butuh Dukungan Negara

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas