Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemprov DKI Ajak Masyarakat Kolaborasi Atasi Masalah Sampah

Sampah Sampah menjadi salah satu masalah yang terus dibenahi Pemprov DKI Jakarta, beragam upaya dilakukan guna menekan produksi sampah harian warga.

Editor: Content Writer
zoom-in Pemprov DKI Ajak Masyarakat Kolaborasi Atasi Masalah Sampah
Dok. Pemprov DKI
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tengah menuang botol berisi minyak jelantah ke sebuah jeriken. 

Ia menyebut, peluncuran program ini merupakan tahapan menuju Jakarta sebagai kawasan kota yang menjadi sentra aktivitas yang sejalan dengan prinsip ekologi.

“Ini sangat penting untuk menjaga komitmen dan semangat semua pihak yang terlibat dalam implementasi pengelolaan sampah di kawasan industri dan perusahaan,” ucapnya. 

Dengan program ini, diharapkan produksi sampah harian warga Ibu Kota bisa ditekan. Paradigma baru dalam pengelolaan sampah pun perlahan bisa dibangun.

Demi menciptakan pengelolaan sampah yang berkelanjutan, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, juga mengajak seluruh elemen masyarakat turut serta dalam mengelola sampah di kawasannya masing-masing.

“Sehingga, residu yang dihasilkan dari setiap kawasan bisa dimanfaatkan, diuraikan untuk keperluan bahan baku dan lainnya. Inilah yang disebut dengan idealnya pengelolaan sampah di kawasan perekonomian yang sejalan dengan ekologi,” tuturnya.

400 Kilogram Sampah Dikumpulkan Setiap Bulan di Bank Sampah Garuda

Bank Sampah Garuda
Bank sampah garuda yang berada di wilayah Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan.

Sebanyak 400 kilogram sampah anorganik berhasil dikumpulkan dalam kurun waktu sebulan di Bank Sampah Garuda yang berada di Kantor Sekretariat RW 02, Kelurahan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Berita Rekomendasi

Ketua Bank Sampah Garuda, Denny Pulungan, mengatakan, total hingga saat ini ada 45 nasabah pada bank sampah yang didirikan sejak 14 Februari 2021 itu.

“Setiap bulan Bank Sampah Garuda bisa mengumpulkan 400 kilogram sampah anorganik. Bahkan, terkadang bisa mencapai 600 kilogram,” katanya.

Adapun sampah anorganik yang dikumpulkan didominasi oleh kertas, kardus, besi bekas, botol air mineral, botol kaca, dan kabel. Jadwal penimbangan sampah di bank sampah ini dilakukan dua kali sebulan, yaitu pada minggu pertama dan ketiga setiap bulan.

“Sampah yang sudah ditimbang selanjutnya dibawa menggunakan gerobak motor ke bank sampah induk,” ujarnya.

Selain mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bank Sampah Garuda juga bisa menjadi alternatif masyarakat dalam mencari tambahan penghasilan sebesar Rp 30 ribu sampai Rp 60 ribu per bulan.

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas