Atasi Polusi Udara Jakarta, Pemprov DKI Gencar Menanam
Demi mengurangi polusi udara di Ibu Kota, Pemprov DKI terus berupaya menghijaukan Jakarta dengan menggencarkan aksi menanam.
Editor: Content Writer
Adapun beberapa tanaman berumur pendek dan lekas panen yang ditanam seperti aneka sayuran, cabai, tomat, terong, tanaman obat keluarga, serta buah.
Program kedua ialah pemanfaatan lahan kosong dan rooftop untuk ditanam. Hal ini sejalan dengan penataan kawasan di tiap kelurahan, selain memanfaatkan rooftop, baik di kantor instansi, swasta, masjid, maupun sekolah. Pemanfaatan ruang dan lahan kosong untuk ditanami itu agar tampak indah (estetis) serta produktif.
Ketiga, pengendalian hama penyakit tanaman secara intensif melalui kegiatan Pelayanan Mobil Klinik Tanaman yang keliling secara terjadwal ke lokasi-lokasi di Jakarta. Dengan program ini, para pelaku usaha pertanian dapat berkonsultasi langsung dan mengetahui secara pasti intensitas tingkat serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), jenisnya, sampai cara penanggulangannya.
Baca juga: ASN Pemprov DKI WFH 2 Bulan Mulai Hari Ini, Bakal Dipantau Lewat Video Call pada Jam Tertentu
Program keempat ialah penyediaan sarana penyiraman untuk daerah rawan kekeringan, seperti pompa air, selang air, pupuk trichokompos, serta media tanam untuk membantu lahan pertanian yang kurang subur.
“Terakhir ialah program pemberian bibit gratis, layanan mobil proteksi tanaman dan pembinaan penggunaan agens hayati untuk menyuburkan tanah, serta mencegah hama penyakit,” ungkapnya.
Gerakan menanam yang gencar dilakukan Pemprov DKI Jakarta ini pun mendapat apresiasi dari Pengamat Kebijakan Publik GMT Institute Agustinus Tamtama Putera. “Ini tentu merupakan jalan untuk mengurangi polusi Jakarta lewat pendekatan ekologis. Akhir-akhir ini memang Heru Budi Hartono terus berupaya membuat kebijakan taktis dan praktis yang intinya menekan polusi Jakarta yang memprihatinkan,” paparnya.
Ia pun mengingatkan Heru Budi dan jajarannya untuk konsisten dalam menjalankan program menanam ini. Sebab, penanganan polusi udara harus dilakukan terus-menerus, supaya masalah ini tak terulang lagi di kemudian hari.
Baca juga: Tekan Angka Kemiskinan, Pemprov DKI Tingkatan Kualitas Kawasan Permukiman
“Membereskan lingkungan yang tercemar, dalam hal ini udara, tidak bisa sekali jadi dan instan. Karena yang nyata sekarang merupakan akumulasi pola hidup tak sehat orang per orang dan lembaga. Sebuah gejala fenomena yang untuk mengatasinya itu diperlukan langkah-langkah strategis,” beber Tamtam.
Ia pun mengapresiasi Pemprov DKI yang turut melibatkan masyarakat untuk menggencarkan program menanam ini. Dengan demikian diharapkan seluruh masyarakat bisa terlibat secara aktif menanam pohon di sekitar tempat tinggalnya.
“Sinergitas semua elemen pemerintah DKI Jakarta memang penting, istimewanya terkait isu ekologi. Lingkungan yang sehat berdampak kepada hidup yang sehat. Udara yang tercemar bisa mendatangkan penyakit yang kita tidak ketahui dengan pasti, selain lewat medical checkup. Sebab kita tidak tahu, udara dan polutan apa yang kita hirup,” pungkas Tamtam.(*)