Kondisi Udara Jakarta Membaik, Sinergi Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat Berbuah Hasil
paya Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi polusi udara tampak membuahkan hasil. Hal ini terlihat dari kondisi udara Jakarta yang masuk kategori sedang.
Editor: Content Writer
Upaya pemerintah dalam mengatasi polusi udara yang mulai membuahkan hasil ini pun diapresiasi Analis Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah. Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta tak boleh berpuas diri dan harus tetap menjalankan upaya-upaya penanganan polusi udara.
Hal ini dikatakan Trubus bukan tanpa alasan. Sebab, perbaikan kualitas udara di Jakarta terlihat selama dua hari terakhir pada Senin (11/9/2023) dan Selasa (12/9/2023) kemarin.
"Upaya yang dilakukan pemerintah tentu ada dampaknya. Tapi, sekarang yang harus dipikirkan terkait kesinambungan ke depannya,” tuturnya.
Upaya-upaya penanganan polusi udara yang saat ini dilakukan Pemprov DKI Jakarta pun harus terus dijalankan. Pengamat dari Universitas Trisakti ini juga minta, Pemprov DKI Jakarta tak mengendorkan pengawasan yang sudah dilakukan terhadap sumber pencemar udara di ibu kota.
Tak hanya itu, ia juga menyarankan supaya Pemprov DKI terus mengedukasi masyarakat terkait polusi udara. Dengan demikian diharapkan masyarakat bisa turut membantu pemerintah dalam penanganan polusi udara ini.
"Pemprov DKI harus terus melakukan upaya penanganan polusi udara. Tetap melaksanakan upaya itu dan mengedukasi masyarakat tentang polusi udara dan bagaimana merancang penanganan bukan hanya untuk Jakarta,” tuturnya.
Baca juga: Polisi Klaim Tingkat Kemacetan di Jakarta Berkurang Karena Kebijakan WFH Pemprov DKI
Trubus menambahkan, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono disebutnya juga harus bisa menggandeng para kepala daerah di wilayah-wilayah tetangga. Sebab, penanganan polusi udara ini disebutnya tak bisa dilakukan seorang diri. Pasalnya, banyak warga Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang setiap harinya bekerja di Jakarta.
"Harus ada kesepakatan bersama. Kalau perlu ada MoU (Memorandum of Understanding) supaya mereka bisa bergerak bersama sesuai aturan ketika polusi terjadi,” kata Trubus.