Pemprov DKI Gandeng Pemerintah Pusat Wujudkan Jakarta Kota Global
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono terus berkolaborasi dengan pemerintah pusat untuk mengatasi berbagai permasalahan di ibu kota.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono terus bergerak cepat menata Jakarta. Sesuai cita provinsi, 'Sukses Jakarta untuk Indonesia', ia berkolaborasi dengan pemerintah pusat untuk mengatasi berbagai permasalahan di ibu kota.
Salah satunya dengan menggerakkan program percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem yang melibatkan berbagai sektor, ,mulai dari pemerintah, lembaga swasta, hingga masyarakat.
Sesuai Rencana Pembangunan Daerah (RPD), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan, angka stunting bisa ditekan hingga di bawah 13,7 persen dan kemiskinan ekstrem bisa mendekati nol persen, pada 2024 mendatang.
"Program ini menggunakan pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai sektor dan tingkat, dari pemerintah pusat hingga masyarakat lokal, dengan tujuan utama untuk mengurangi stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati.
Baca juga: Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pengelolaan Keuangan Daerah
Sodetan Ciliwung
Dalam penanganan banjir, Pemprov DKI Jakarta di bawah kendali Pj Gubernur Heru berhasil menyelesaikan pembangunan Sodetan Ciliwung yang merupakan sinergi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Dalam pengerjaan Sodetan Ciliwung, Kementerian PUPR bertugas mengerjakan konstruksi fisik. Sedangkan Pemprov DKI Jakarta bertugas membebaskan lahan yang digunakan untuk menjalankan proyek tersebut.
Sodetan Ciliwung dapat mengalirkan debit air Sungai Ciliwung hingga 60 meter kubik per detik ke Kanal Banjir Timur (KBT). Dengan demikian bisa mengatasi banjir di enam kelurahan, yaitu Bidara Cina, Kampung Melayu, Kebon Manggis, Bukit Duri, Kebon Baru, serta Manggarai.
"Atas nama Pemprov DKI, kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan Menteri PUPR yang telah bersinergi untuk pembangunan Sodetan Ciliwung yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Jakarta,” kata Heru saat peresmian Sodetan Ciliwung, Senin (31/7/2023).
Baca juga: Upaya Pemprov DKI Bersama Pj Gubernur Heru dalam Wujudkan Slogan Sukses Jakarta untuk Indonesia
Penataan Kawasan
Penataan kawasan kumuh dan kurang terawat merupakan salah satu prioritas program Pj Gubernur Heru. Masalah ini juga merupakan salah satu pekerjaan rumah (PR) yang diberikan Presiden Joko Widodo saat menunjuk Heru Budi menggantikan Gubernur Anies Baswedan yang purnatugas Oktober 2022 lalu.
Heru pun langsung bergerak menata kawasan kurang terawat dengan menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH). Tujuannya, memperbaiki kualitas udara dan memperkuat ketahanan pangan.
Penantaan kawasan ini dilakukan lewat program kawasan unggulan berbasis kelurahan. Setiap kelurahan ditargetkan menata lokasi yang selama ini kurang terawat dan menambah RTH di wilayahnya.
Sepanjang 2023, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi DKI Jakarta terus mengoptimalkan fungsi RTH, dengan menata dan membangun puluhan taman yang tersebar di seluruh wilayah ibu kota.
"Tahun 2023 ini Distamhut akan membangun 23 taman yang tersebar di lima wilayah kota administrasi dengan luas mencapai 6,7 hektare,” ujar Kepala Distamhut Provinsi DKI Jakarta Bayu Meghantara.
Baca juga: Jelang Perpindahan Ibu Kota, Pemprov DKI Wujudkan Transformasi Digital Menuju Jakarta Kota Global
Wujudkan Jakarta Kota Global
Jakarta tak lagi menjadi ibu kota negara pada 2024 mendatang. Jakarta pun kini dipersiapkan menjadi kota global, yaitu kota yang memiliki peran penting dalam pengintegrasian ekonomi transnasional yang mampu menarik modal, barang, sumber daya manusia, gagasan, serta informasi secara global.
Untuk mewujudkan hal tersebut, ada beberapa tantangan yang harus diselesaikan, seperti kepadatan dan mobilitas penduduk, unskilled labor, permukiman kumuh, kemacetan, polusi udara, perubahan iklim, banjir, rob, penurunan tanah, sampah; serta air bersih.
Guna mengatasi seluruh masalah tersebut, Pemprov DKI Jakarta tak bisa bergerak sendiri. Perlu dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat maupun masyarakat.
"Usaha yang sudah dilakukan Pemprov DKI kiranya perlu didukung. Kerja sama ini akan berdampak baik bagi Jakarta. Semoga (Pj Gubernur DKI) terus semangat dan pantang menyerah dalam membuat Jakarta semakin nyaman,” tutur pengamat kebijakan publik GMT Institute Agustinus Tamtama Putra.(*)