Wujudkan Jakarta Kota Global, Pemprov DKI Terus Tingkatkan Kualitas Infrastruktur
Meski ibu kota negara pindah ke Kalimantan pada 2024 mendatang, Heru Budi Hartono memastikan pembangunan di Jakarta bakal terus berjalan.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM – Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono memastikan, pembangunan di Jakarta bakal terus berjalan, meski ibu kota negara pindah ke Kalimantan pada 2024 mendatang.
Hal ini demi mewujudkan Jakarta sebagai kota global, yaitu kota yang berperan penting dalam pengintegrasian ekonomi transnasional yang mampu menarik modal, barang, sumber daya manusia, gagasan, serta informasi secara global.
"Keseriusan transformasi Jakarta menjadi kota global merupakan bentuk komitmen keterlibatkan Jakarta untuk kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, peningkatan inovasi dan terobosan terus kami upayakan,” ucap Heru dalam pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024 di Balai Kota Jakarta, Senin (10/4/2023).
Strategi Penanganan Kemacetan
Untuk mengatasi masalah kemacetan yang sudah bertahun-tahun jadi momok warga Jakarta, Pemprov DKI menerapkan push and pull strategy, sehingga pengguna kendaraan pribadi bisa beralih ke transportasi umum.
Baca juga: Pemprov DKI Gandeng Pemerintah Pusat Wujudkan Jakarta Kota Global
Push strategy dijalankan dengan memberikan disinsentif bagi pengguna kendaraan pribadi, seperti penerapan ganjil genap, pengendalian lalu lintas secara elektronik, penertiban lalu lintas, serta penerapan insentif dan disinsentif parkir.
Kemudian, push strategy dilakukan dengan mengembangkan layanan umum terintegrasi, dengan pengembangan jaringan transportasi, peningkatan sarana transportasi, pemberian subsidi transportasi, peningkatan keselamatan transportasi, dan peningkatan integrasi transportasi.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menambahkan, penanganan kemacetan juga dilakukan dengan penerapan manajemen dan rekayasa lalu lintas yang dilakukan dengan beberapa cara.
"Pertama, penutupan putaran lalu lintas (u-turn) di 32 lokasi dan sistem satu arah di 11 ruas jalan,” kata Syafrin.
Kedua, penerapan manajemen dan rekayasa lalu lintas jalan di 23 lokasi serta pengaturan fase dan waktu siklus lalu lintas di 21 lokasi. Ketiga, perbaikan geometrik ruas jalan di 16 lokasi. Keempat, penertiban parkir, pedagang kaki lima, dan angkutan kota di empat lokasi.
"Kelima, monitoring kecepatan rata-rata di ruas jalan dengan penerapan ganjil genap,” ujar Syafrin.
Terakhir, monitoring kinerja lalu lintas saat penerapan Work Form Home (WFH) Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov DKI Jakarta. Beragam upaya ini mulai menunjukkan hasil positif, yang bisa dilihat dari peningkatan laju rata-rata kendaraan pada Agustus 2023 sebesar 29,98 kilometer/jam. Angka ini naik dibandingkan pada Agustus 2022 yang berada di kisaran 25,3 kilometer/jam.
Baca juga: Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pengelolaan Keuangan Daerah
Pembangunan MRT
Untuk mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, Pemprov DKI Jakarta juga terus berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur. Salah satunya dengan melanjutkan pembangunan jalur Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Fase 2A yang akan menghubungkan Bundaran HI-Kota.