Pemprov DKI Atasi Parkir Liar Secara Humanis hingga Solusi Alternatif Pekerjaan
Pemprov DKI Jakarta berupaya untuk mengatasi masalah juru parkir liar melalui operasi penertiban dan mengadakan pelatihan dan pemberdayaan.
Editor: Content Writer
Ia memuji langkah humanis yang diambil Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, sebab para juru parkir yang terjaring razia akan diberikan pelatihan, sehingga kelak bisa beralih profesi.
“Pak Heru sangat jelas ingin memanusiakan manusia. Beliau tidak asal menertibkan. Ini menjadi cerminan Pak Heru sebagai pemimpin berakhlak mulia,” paparnya.
Toba menyarankan Pemprov DKI menggandeng pengelola minimarket untuk merekrut para juru parkir liar tersebut menjadi tenaga keamanan. Pelatihan tenaga keamanan bisa diberikan Disnakertransgi kepada para juru parkir liar tersebut.
“Disnakertransgi itu kan ada pelatihan Satpam. Kemudian saat mereka sudah bertugas atau bekerja, pengelola minimarket bisa berkoordinasi dengan Satpol PP atau Polsek setempat untuk melakukan monitoring,” bebernya.
Ia yakin, hal ini tak akan merugikan pengelola minimarket. Citra perusahaan pun bisa terangkat, lantaran turut terlibat dalam mengatasi pengangguran di Jakarta dengan memberikan pekerjaan dan upah yang layak.
“Kami sudah melakukan monitoring dan melihat bahwa minimarket itu tidak ada tenaga keamanan atau juru parkir resmi. Kami mengusulkan juru parkir existing dipekerjakan dan digaji resmi agar parkir di minimarket bisa gratis,” urainya.
Selain itu, Toba turut mengingatkan pengelola minimarket agar dalam proses perekrutan memprioritaskan warga setempat, khususnya mereka yang menjadi tulang punggung keluarga dan berasal dari keluarga tak mampu.
“Jangan sampai nanti yang direkrut atau dipekerjakan bukan warga setempat, apalagi dari luar Jakarta. Peluang ini harus bisa dimaksimalkan untuk mengurangi angka pengangguran di Jakarta,” pungkasnya.(*)
Baca juga: Produsen Bir Anker Bagikan Dividen, Pemprov DKI Jakarta Kebagian Rp59,06 Miliar