Perbedaan Stunting dan Malnutrisi, Simak Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Simak penjelasan dan perbedaan antara stunting dengan malnutrisi, ketahui penyebab, gejala, hingga cara mencegahnya berikut ini.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Nuryanti
Istilah malnutrisi mencakup dua kelompok kondisi yang luas.
Satu diantaranya adalah 'kekurangan gizi', yang meliputi stunting (tinggi badan rendah menurut usia), wasting (berat badan rendah berbanding tinggi badan), kekurangan berat badan (berat badan rendah menurut usia) dan kekurangan atau kekurangan mikronutrien (kekurangan vitamin dan mineral penting).
Malnutrisi juga biasnya disebabkan karena adanya kelebihan berat badan, obesitas, dan penyakit tidak menular terkait diet (seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker).
Malnutrisi mempengaruhi orang-orang di setiap negara.
Baca juga: Cegah Malnutrisi pada Anak dengan 7 Cara Ini, Salah Satunya Kurangi Garam
Penyebab terjadinya Stunting dan Malnutrisi, Mengutip concernusa.org:
- Gizi buruk dan kurangnya akses ke beragam makanan
- Sanitasi yang buruk dan tidak ada akses ke air minum bersih
- Kurangnya perawatan kesehatan yang tepat untuk anak-anak dan ibu mereka
- Stimulasi psikososial dan/atau ikatan orangtua-bayi yang tidak memadai.
Maka untuk mengatasi itu, orang tua harus lebih memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi anak-anaknya.
Baca juga: Penyebab Stunting pada Anak Selain Masalah Gizi dan Langkah Pencegahannya
Gejala
- Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
- Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya
- Berat badan rendah untuk anak seusianya
- Pertumbuhan tulang tertunda.
Cara Mencegah
1. Pastikan kebutuhan gizi sejak hamil terpenuhi
2. Pastikan Ibu memberikan ASI eksklusif sampai anak berusia 6 bulan
3. Berikan makanan pendukungan ASI yang baik
4. Pantau pertumbuhan anak
5. Menjaga kebersihan lingkungan
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia