Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Bara Pattiradjawane: Kurma Mahal Karena Gengsinya

Buah kurma itu mahal harganya bukan karena barangnya langka melainkan kesan gengsi yang dibikin produsennya.

Penulis: Agustina Rasyida
Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Bara Pattiradjawane: Kurma Mahal Karena Gengsinya
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Seorang pedagang kurma sedang memilih-milih buah kurma yang akan ditimbang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (20/7/2012). Buah impor berwarna kecokelatan itu sering diburu masyarakat untuk dijadikan santapan pertama saat berbuka puasa, sementara harga yang varian dari Rp. 30.000 hingga Rp. 300.000 tidak menjadi masalah bagi para penikmat buah kurma. (Tribun Jakarta/Jeprima) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kurma banyak ditemui sepanjang bulan Ramadan, baik di pasar maupun swalayan.

Kurma yang mengandung karbohidrat kompleks ini baik dikonsumsi ketika berbuka, bahkan diet. Karena kandungannya yang bermanfaat, harga kurma pun ditawarkan tak hanya di bawah Rp 10 ribu per 100 gram, tetapi puluhan ribu.

"Kurma memang makanan yang bagus buat berbuka atau diet. Tapi dilihat perkembangannya, kurma ini menjadi gengsi karena harganya yang mahal," jelas celebrity chef Bara Pattiradjawane.

Tak heran, lanjut Bara, kurma dimanfaatkan para pelaku usaha dalam mencari peluang atau keuntungan.

"Sekarang kurma naik derajat. Setahu saya kurma yang paling mahal Rp 25 ribu per 100 gram, sekarang malah ada yang Rp 45 ribu per 100 gram. Tetapi rasa menentukan harga ya."

Bara juga menyangkal bahwa orang yang mengonsumsi kurma hanya umat agama tertentu.

"Kurma kan sehat, jadi nggak ada yang memikirkan dari agama, di sisi lain, mereka membeli karena gengsi itu tadi dan tradisi, " tandasnya. (Agustina N.R)

Berita Rekomendasi

Baca berita terkini lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas