Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Jualnya Dekat Kuburan, Namanya Es Pocong, Begini Rasanya

Namanya Es Pocong karena lokasi menjualnya di dekat kuburan. Suasana warungnya pun dibuat seram dan mistis!

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Jualnya Dekat Kuburan, Namanya Es Pocong, Begini Rasanya
Dokumentasi
Es Pocong 

Semuanya dibandrol dengan harga Rp6.000,00. Ada juga Jenglot (olahan dari kentang), Mie Ronggeng, dan Roti Mohawk (aneka macam roti bakar). Seporsi makanan ini dihargai antara Rp8.000,00-Rp10.000,00.

Warung Es Pocong dibuka setiap hari. Saat hari biasa, ia buka dari pukul 08.00-22.00 WIB. Sedangkan saat Bulan Ramadan seperti sekarang, Warung Es Pocong hanya buka setengah hari, pukul 16.00-22.00 WIB.

Menjelang maghrib, Warung Es Pocong makin dipadati pembeli. Mereka mengular, antre membeli Mendoan Iblis atau aneka minuman di sana.

Lokasi warung yang dekat dengan beberapa kampus membuat warung itu didominasi pengunjung mahasiswa. "Tapi kalau akhir pekan banyaknya keluarga," Reki menambahkan.

Warung Es Pocong bermula dari ide Rahmat. Ia kemudian mengajak saudaranya, Hakim dan Haris untuk membuat usaha. Maka, jadilah sebuah tempat makan berkonsep horror. Resep mendoan dari istri Rahmat jadi hidangan awal kala itu.

Kini, Warung Es Pocong terus berkembang. Dua puluh karyawannya bekerja dengan sistem shift. Dalam sehari omzet Warung Es Pocong bisa melebihi dua juta rupiah dan sekitar satu juta rupiah selama Bulan Ramadan.

"Tidak ada cabang asli dari sini, tapi ada franchise-nya," kata Reki. Selain di Kober, Jalan Margonda Raya, Depok, Warung Pocong bisa kita temukan di Lenteng Agung, Tangerang, Solo, hingga Medan.

Berita Rekomendasi

Baca berita terkini lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas